Mohon tunggu...
muhammad ilhamnurulillah
muhammad ilhamnurulillah Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

istilah kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin Pujaan Hujan

13 Juni 2023   09:22 Diperbarui: 13 Juni 2023   09:49 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram @istilahkatakata

Biarkan aku mengenadah dan berdoa, jika fajar menahanku dilauatan akan ku tunggu sampai samuderanya mengering. Aku tidak bisa memaksa perasaan mu datang diwaktu yang tepat, barang kali kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah, atau mungkin kau adalah tidak mungkinan yang enggan ku lepaskan. Seorang sahabat pernah berkata Jangan ucapkan selamat tinggal karena tidak ada hati yang selamat saat ditinggal.

-

Demi angin pujaan hujan,  demi malam yang tidak pernah membeci takdir yang menjadikanya gelap, demi dauh yang tidak membenci angin yang membuatnya tumbuh, demi isyarat yang tidak sempat disampaikan hujan saat jatuh, kepada bunga yang membuatnya tumbuh. Aku menunggumu dititik dimana nyiur dilaut mulai berbaris dan melambaikan tangan.

Untuk wanita yang menari ditengah rintik hujan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun