Kau turuni langit-langit setelah penciptaan itu
Kau berpisah...
Kau pijaki rumput hijau segar dan pasir hangat setelah turun menggenggam waktu
Kau berjauhan...
Ruang, waktu dan jarak tempuh
Kau jumpa...
Begitu indah waktu yang lama, mendera tubuh yang lelah
Mendekap hati yang rindu
Menyeka kening dan pasir tersisa itu
Memandang bola mata yang berkaca sayu
Lalu, segera menyusul kesedihan, perenungan dan keputusasaan
Lalu...Bangkit, dan terus berjalan dalam kisah peradaban yang kumuh lusuh
Pacitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H