Mohon tunggu...
Maldini Hattarajasa
Maldini Hattarajasa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pvt58

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu COvid-19 dan Bagaimana Sebenarnya

26 Juli 2021   22:45 Diperbarui: 26 Juli 2021   23:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Coronavirus merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama yaitu gangguan pernafasan. penyakit ini muncul di akhir tahun 2019 pertama kali di Wuhan,Cina. Karena kemunculannya pertama kali ini, membuat cronavirus juga di kenal dengan sebutan Wuhan virus.Selain Cina, corona virus juga menyebar dengan cepat ke berbagai negara lain, termasuk Jepang ,Thailand,Korea Selatan,Amerika Serikat, bahkan hingga indonesiaa.

    Indonesia pertama kali mengonfirmasi kasus COVID-19 pada senin 2 Maret 2020 lalu. Saat itu, peresiden joko widodo mengumumkan ada dua orang indonesia dinyatakan positif virus corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.  

     

    Penyebab vorona virus merupakan single stranded RNA yg berasal dari 

Kelompok coronanviridae. Dinamakan coronavirus karena permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Namun, virus corona dari Wuhan ini merupkan virus baru yang belum pernah terindentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Nove coronavi atau 2019-nCoV.

   

    Virus ini umumnya ditemukan pada hewan, seperti unta,ular,kelelawar 

Hewan ternak,dan kucing. Manusian dapat tertular virus tersebut apa bila

Melakukan kontak langsung dengan hewan tersebut, misalnya pada pedagang atau peternak.

   Gejala corona virus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan pernafasan berat. Gejala corona yg umum dalami adalah:

Demam tinggi disertai menggigil

Batuk kering 

Tenggorokan gatal

Pilek

Hidung berair dan bersin-bersin 

Sesak nafas

Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah hingga mengakibatkan kematian. Gejala infeksi virus corona dapat muncul mulai 2 hari hingga 14 hari setelah terpapar cirus tersebut. 

   Vaksin corona virus telah di mulai, presiden joko widodo menjadi orang pertama yang di faksin Sinovac. Badan pengawas oban dan makanan (BPOM) serta Emergency Use Authorization (EUA) telah memberi izin atas penggunaan vaksin Sinovac.

   Masih ada masyarakat yang merasa ragu tentang keamanan serta halal atau tidaknya vaksin Sinovac. Untuk mengatasi keraguan tersebut, ada empat hal yang harus diketahui tentang vaksin Sinovac.

 

   Pertama adalah efikasi. Berdasarkan uji klinis fase tiga yg telah di lakukan di Bandung, vaksin Sinovac memiliki tingkat efikasi sebesar 65,3 persen. Angka ini sudah memenuhi syarat yg telah di tetapkan oleh World Health Organization (WHO). 

    Kedua adalah efek samping. Dikatakan jika faksin Sinovac buatan China ini, tidak memiliki efek samping yg serius.

   Ketiga adalah halal. Berdasarkan fatwa MUI pada 11 januari 2021, vaksin Sinovac dinyatakan halal. Selain itu, vaksin ini dapat digunakan oleh umat islam selama keamanannya terjamin.

   Keempat adalah reaksi. Sesaat setelah di vaksin, akan ada beberapa reaksi kemerahan, demam, nyeri otot, sakit kepala, dan lain sebagainya.

    Berbagi asumsi tentang aman atau tidak aman atau tidaknya serta halal atau tidaknya, telah terjawab. Maka dari itu sudah sebaiknya kita mengikuti anjuran pemerintah agar kasus corona virus (Covid-19) di indonesia dapat semakin berkurang serta pandemi segera berakhir. Maka kita sebagai rakyat indonesia harus mematuhi protokol yaitu 5m, Memakai masker, Mencuci tangan dengan air mengalir, Menjaga jarak, Menjahui kerumunan, Mmembatasi mobilitas dan intreksi, dan kita semua berharap semoga pandemi saat ini cepat berakhir, agar kehidupan kita mulai seperti normal.

Daftar pustaka

.  

MALDINI.(2021). Artikel corona virus (Covid-19)Dinas kesehatan buleleng .dinkes@bulelengkab.go.id 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun