Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap kerabat yang pindah agama?
Pada kesempatan kali ini saya akan menyuguhkan artikel yang berjudul "Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap kerabat yang pindah agama". Sebelum memasuki pembahasan mengenai pindah agama, kita wajib mengetahui apa itu pengertian agama.Â
Agama adalah hubungan manusia dengan tuhan melalui pemujaan dan ajaran yang diilhami tuhan, dikutip dari Rosyada mengenai pengertian agama. Menurut Andreas Ananguru, bahwa dari sejarah peradaban umat manusia dapat diselami ada banyak agama yang pernah ditemukan oleh manusia.Â
Oleh karena itu, di Indonesia terdapat banyak  jenis keberanekaaan ragam agama. Kita hidup ditengah-tengah keberanekaragaman ras, suku, bahasa, budaya, dan agama.Â
Kali ini saya hanya akan membahas keberanekaragaman agama. Apa saja agama di Indonesia? mulai dari Kristen, Islam, Katholik ,Buddha, Konghucu dan Hindu. Banyak yang menganggap perbedaan-perbedaan ini adalah bumerang bagi kita. Akan saya bahas lebih lanjut di paragraf selanjutnya.
Didalam menghadapi lingkungan yang memiliki perbedaan agama , tentunya kita memerlukan sikap toleransi antar agama agar tidak terpecah belah hanya karena perbedaan keyakinan .Kita sebagai pribadi yang hidup berdampingan dengan orang yang berbeda agama, sudah seharusnya kita saling toleransi antar umat beragama agar kita dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai.Â
Selain saling bertoleransi antar umat beragama, kita memerlukan sikap untuk selalu berusaha membangun sinergi antar umat yang berbeda agama. Jika didalam keluarga kita ada yang memiliki agama yang berbeda dengan kita, pentingnya membangun solidaritas agar tetap adanya rasa kekeluargaan diantara sanak saudara.
Setiap individu pastinya memiliki kepercayaannya masing-masing. Biasanya dalam suatu keluarga memiliki kepercayaan agama yang sama antar satu sama lain.Â
Tentunya hidup kita dengan keluarga kita akan berjalan secara rukun karena rata-rata setiap keluarga memiliki ras dan agama yang sama.Tapi, bagaimana jika seseorang dalam keluarga dekat kita pindah agama? Akankah suatu hubungan didalam keluarga tersebut menjadi renggang? Bagaimana seharusnya sikap kita menghadapi hal ini?
Bayangkan jika ada kerabat kita yang pindah keyakinan dan keyakinan kerabat kita sangat berbeda dengan keyakinan yang dianut oleh keluarga kita, tentu ditahap awal kita merasa kecewa dengan kerabat kita
Mungkin juga kita mengganggap kerabat kita telah mengkhianati keluarga dan agama lama yang dianut. Hal pertama-tama yang kita lakukan mungkin kita akan menghalangi beliau untuk pindah keyakinan.Â
Tetapi, jika kita perhatikan dengan bijak, tentunya kita harus mencoba memaklumi kerabat kita yang pindah agama, karena tiap orang memiliki kepercayaanya tersendiri. Hal yang mungkin menyebabkan kerabat kita pindah agama , yaitu kemungkinan sejak kecil beliau hanya mengikuti tradisi dan kepercayaan keluarga ,namun setelah dewasa beliau telah menemukan kepercayaannya sendiri dan merasa cocok dengan agama baru yang beliau anut.Â
Sebagai kerabat, seharusnya kita mendukung kepercayaan kerabat kita, walaupun berbeda dengan kita. Jangan sampai hubungan kita dengan kerabat kita menjadi renggang hanya karena perbedaan agama. Karena perbedaan seharusnya bukan menjadi pedang antar saudara tetapi menjadi jembatan kita untuk saling menyatukan tali persaudaraan.
Berdasarkan pengalaman saya, didalam keluarga besar saya terdapat beberapa saudara yang agamanya berbeda-beda mulai dari Kristen, Buddha, dan Islam.Â
Awalnya ketika saudara saya pindah agama, beliau ditentang oleh para keluarga dekatnya karena merasa beliau telah mengkhianati agama lamanya. Banyak juga saudara saya yang menjauhi beliau. Hal pertama yang saya pikirkan yaitu, padahal bisa saja saudara saya benar-benar merasa tersentuh dan percaya pada agama barunya. Karena setiap orang memiliki caranya masing-masing.Â
Setelah perdebatan yang terjadi dan keluarga saya pun mulai memikirkan hal positifnya, ketika saudara saya pindah agama beliau menjadi lebih bahagia. Bukan berarti di agama yang dahulu beliau tidak bahagia, tetapi mungkin saja bagi beliau menjadi lebih mudah mengekspresikan dirinya di agama baru yang dianut.Â
Setelah kejadian itu, keluarga besar saya pun mulai menanamkan sikap toleransi dan kehidupan kita menjadi sangat harmonis dan tidak membeda-bedakan. Hal ini juga bukan saja berkaitan didalam agama namun juga dapat berkaitan dengan perbedaan suku, ras, budaya, bahasa .Â
Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari pengalaman saya  bahwa perlunya memahami, rasa saling menghormati, membangun sinergi dan saling toleransi antar umat beragama untuk menghidupkan suasana yang damai dan rukun.Â
Saya harap para pembaca dapat belajar dari pengalaman saya dan paham dengan hal ini,karena ini termasuk penyebab terbesar suatu kelompok dapat terpecah belah. Selain mengerti dan mempelajari tentang menghadapi perbedaan,Â
Kita juga wajib mempraktekannya di kehidupan bermasyarakat. Sesuai dengan semboyan negara kita, yaitu bhinneka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Referensi
ROSYADA, Dede. Pengertian Agama.
YEWANGOE, Andreas Anangguru. Agama dan kerukunan. BPK Gunung Mulia, 2001.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H