Mohon tunggu...
Malcellin
Malcellin Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa

selamat datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Kita Seharusnya dalam Menghadapi Kerabat yang Pindah Agama

9 November 2021   16:51 Diperbarui: 9 November 2021   17:35 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tetapi, jika kita perhatikan dengan bijak, tentunya kita harus mencoba memaklumi kerabat kita yang pindah agama, karena tiap orang memiliki kepercayaanya tersendiri. Hal yang mungkin menyebabkan kerabat kita pindah agama , yaitu kemungkinan sejak kecil beliau hanya mengikuti tradisi dan kepercayaan keluarga ,namun setelah dewasa beliau telah menemukan kepercayaannya sendiri dan merasa cocok dengan agama baru yang beliau anut. 

Sebagai kerabat, seharusnya kita mendukung kepercayaan kerabat kita, walaupun berbeda dengan kita. Jangan sampai hubungan kita dengan kerabat kita menjadi renggang hanya karena perbedaan agama. Karena perbedaan seharusnya bukan menjadi pedang antar saudara tetapi menjadi jembatan kita untuk saling menyatukan tali persaudaraan.

Berdasarkan pengalaman saya, didalam keluarga besar saya terdapat beberapa saudara yang agamanya berbeda-beda mulai dari Kristen, Buddha, dan Islam. 

Awalnya ketika saudara saya pindah agama, beliau ditentang oleh para keluarga dekatnya karena merasa beliau telah mengkhianati agama lamanya. Banyak juga saudara saya yang menjauhi beliau. Hal pertama yang saya pikirkan yaitu, padahal bisa saja saudara saya benar-benar merasa tersentuh dan percaya pada agama barunya. Karena setiap orang memiliki caranya masing-masing. 

Setelah perdebatan yang terjadi dan keluarga saya pun mulai memikirkan hal positifnya, ketika saudara saya pindah agama beliau menjadi lebih bahagia. Bukan berarti di agama yang dahulu beliau tidak bahagia, tetapi mungkin saja bagi beliau menjadi lebih mudah mengekspresikan dirinya di agama baru yang dianut. 

Setelah kejadian itu, keluarga besar saya pun mulai menanamkan sikap toleransi dan kehidupan kita menjadi sangat harmonis dan tidak membeda-bedakan. Hal ini juga bukan saja berkaitan didalam agama namun juga dapat berkaitan dengan perbedaan suku, ras, budaya, bahasa . 

Oleh karena itu, dapat disimpulkan dari pengalaman saya  bahwa perlunya memahami, rasa saling menghormati, membangun sinergi dan saling toleransi antar umat beragama untuk menghidupkan suasana yang damai dan rukun. 

Saya harap para pembaca dapat belajar dari pengalaman saya dan paham dengan hal ini,karena ini termasuk penyebab terbesar suatu kelompok dapat terpecah belah. Selain mengerti dan mempelajari tentang menghadapi perbedaan, 

Kita juga wajib mempraktekannya di kehidupan bermasyarakat. Sesuai dengan semboyan negara kita, yaitu bhinneka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Referensi

ROSYADA, Dede. Pengertian Agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun