Aku tengah merindukanmu,
Sejak kau mengakhiri percakapan kita pada malam itu.
Maka kiralah seperti apa bendungan rinduku,
Setelah kau menghilang dari hidupku .
Aku kehabisan kata,
Untuk kususun menjadi alasan.
Bagaimana bisa aku merindukannya
Ia yang tak pernah ku temui sebelumnya .
Kehadiranmu yang tak pernah kuduga ,
Selalu membuat ku bertanya ,
Kepergianmu tak bisa ku cegah,
Sekuat apapun aku mencoba.
Ada tanya dan malu dipikiranku..
Bagaimana bisa aku merindumu ..
Dan aku membutuhkan muÂ
Bahkan kita belum juga bertemu ..
Aku lemah baru-baru ini.
Efek rindu yang semakin membara
Bergumul di dalam lukaÂ
Yang buih-buihya keluar bersama air mata.
Bagaimana mungkin,
Aku merindukan mu tiap dini.
Seperti tenang nya air disungaiÂ
Yang terus mengalir walau kau telah pergiÂ
Aku memilih diamÂ
Sementara jumlah tanya tak lagi malu berkembang,
Serasa benalu pada tiap detik waktu.
Aku berdiri bersama rindu yang menggebu.Â
Walau aku tahu tidak mungkin untuk kita bertemu .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H