Mohon tunggu...
Malam Gerimis
Malam Gerimis Mohon Tunggu... -

Untuk apa sembunyi Sementara aku juga menginginkanmu Seketika itu gerimis Meluruhkan bayang menjadi rindu Ternyata aku mencintaimu Hinggga jiwa menemukan keabadiannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga-bunga Kuncup di Matanya

25 Agustus 2011   07:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bunga-bunga kuncup dimatanya

sehabis hujan

malam-malam kian mendaki

menyusuri setapak demi setapak

angin mendesau-desau membenamkan

mantra mawar kedalam diri lafas ke lafas

luruh

lalu

jatuh

kun fayakun

dalam tengadah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun