Memperdengarkan bunyi peradaban Borobudur bukan hanya tanggung jawab musisi. Lewat pariwisata sektor yang paling berdekatan dengan Candi Borobudur gerakan kebudayaan juga harus dimulai. Candi Borobudur tidak lagi dikemas sekedar Wonderful Indonesia dimana batu-batu bersejarah tersusun simetris dan di atas puncaknya kita bisa melihat pemandangan matahari terbit dan terbenam.Â
Borobudur adalah pahatan pustaka peradaban yang ditinggalkan para leluhur bangsa untuk dibaca, diamati dan diteliti oleh generasi sekarang dan akan datang. Pengelola dan pemandu wisata Kawasan Borobudur harus ikut membunyikan suara peradaban yang ada pada relief-relief Candi Borobudur kepada pengunjung.
'Suara peradaban Borobudur sudah dinyanyikan Trie Utami dan dawai bersejarah itu sudah dipetik kembali oleh Dewa Budjana sebagai pernyataan Borobudur adalah pusat musik dunia'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H