Hampir semua sepaham bahwa memfitnah seseorang merupakan dosa besar. Namun banyak orang yang tidak menyadari telah sering memfitnah Tuhan dalam kehidupannya. Memfitnah sesama manusia saja dosa besar, apalagi memfitnah Tuhan Sang Maha Pencipta yang menciptakan kita dan Alam Semesta.
Saya akan mengajak rekan-rekan sekalian refleksi kecil terhadap kebiasaan di masyarakat kita jika ada masalah. berikut ini beberapa kasus yang sering terjadi yang saya angkat sebagai contoh:
- Ada seorang Ibu yang menangis dengan histeris ketika melihat anaknya mati mengenaskan dibacok oleh teman sekolahnya. Kemudian tetangganya berniat menenangkan, "sabar sabar Bu... ini semua sudah Kehendak ALLAH, ini ujian bagi Ibu supaya tabah"
- Ada kejadian kecelakaan / tabrakan, kemudian seseorang menjadi korbannya. Saat rekannya menjenguk, dia mengatakan "yang sabar ya, semua ini Kehendak ALLAH, ujian bagi kamu".
- Ada lagi yang kena musibah, rumahnya kebakaran, kebanjiran atau longsor. Banyak yang mengatakan ini juga "ujian dari ALLAH, harus sabar karena ini KehendakNYA"
3 kejadian di atas merupakan contoh yang sering kita temui di masyarakat. Masih banyak kasus yang senada atau yang lain dari itu yang bisa kita temui di masyarakat. Walau niat awalnya baik (untuk menguatkan pihak korban / keluarganya), namun di sisi lain itu merupakan FITNAH BESAR kepada ALLAH / Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Mungkinkah Allah - Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang memiliki kehendak untuk mencelakakan umatNYA? mungkinkah ALLAH memberikan "ujian-ujian" supaya umatNYA menangis dan tersiksa !? dimana letak Kasih dan Sayang ALLAH !?
Mari kita berfikir sedikit kritis, pada kasus pertama. Seseorang bertengkar, entah karena rebutan wanita / pacar, atau cemburu, kemudian satu membunuh yang lain dengan sadis, apa ALLAH berkehendak seperti itu ??? Bukankah ALLAH menghendaki umatNYA saling mengasihi dan menyayangi ? Kenapa jika ada orang jahat kemudian melakukan pembunuhan, tuduhannya ditudingkan kepada ALLAH dengan kalimat "ini kehendak ALLAH" !? layakkah ALLAH diperlakukan demikian ? dosa apa orang yang mengatakan demikian !? Fitnah kepada TuhanNYA !? sadar atau tidak ini tetap sebuah Fitnah bukan !?
Pada kasus kedua, jika semua kecelakaan (yang kebanyakan akibat keteledoran pengemudi kendaraan atau pengguna jalan) terjadi kemudian dikatakan "ini merupakan Kehendak ALLAH" atau "ini takdir dari ALLAH". ini sama dengan seseorang tersebut menuduh ALLAH membuat skenario kecelakaan itu. Apakah dalam benaknya ALLAH ini Maha Pengangguran atau Maha Iseng sehingga sampai-sampai seperti anak keceil mainan mobil-mobilan terus ditabrak-tabrakkan !? Maha Suci ALLAH dari tuduhan ini.
Dari dua kasus di atas saja, mestinya kita bisa berfikir jernih bahwa
"DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG PATUT DIPERSALAHKAN KECUALI DIRI SENDIRI"
Pertengkaran bahkan hingga terjadi pembunuhan, ini juga akibat manusia itu sendiri tidak bisa membangun hubungan baik dengan sesamanya. Kecelakaan bisa merupakan keteledoran dari manusianya sendiri, baik pengemudi, maupun pengguna jalan. Atau jika kecelakaan terjadi karena mobilnya hasil gagal produksi, ini juga tetap salah manusia itu sendiri. Jadi mulai sekarang jangan dengan mudah memfitnah ALLAH Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Baik, mungkin ada yang berfikirnya lebih kritis. Kalau 2 kasus di atas sih bisa dipahami dengan mudah, lalu bagaimana dengan contoh kasus no.3 ? Bencana Alam seperti kebakaran, banjir, tanah longsor dan sebagainya ? Mungkin jika ada pembaca yang profesinya Pemadam Kebakaran langsung bisa menjawab, itu juga keteledoran manusia sehingga terjadi kebakaran :) Jika ada yang pegawai PEMDA, bisa juga mengatakan karena masyarakat tidak taat peraturan untuk menjaga kebersihan sehingga terjadi banjir dsb :)
Itu juga bisa diterima, Namun kali ini saya akan mengupas dari  sudut pandang lain untuk menjawab semua jenis Bencana Alam ini. Mengingat ada beberapa jenis bencana yang para pakarpun tidak bisa menjawanb ini salah siapa, contohnya: Jatuhnya Meteor, Terjadinya Badai Matahari, dan sejenisnya.
Penting untuk membahas ini agar kita tidak terjebak lagi pada Fitnah kepada TUHAN. Karena kecenderungan orang-orang, jika sesuatu sudah tidak bisa dinalar, larinya pada ALLAH. Lagi-lagi akan terdengar "itu Kuasa ALLAH, itu Kehendak Tuhan" dan sejenisnya. ujung-ujunganya FITNAH lagi bukan !?
Kita bisa memahami kejadian ini, jika kita memiliki paradigma Semua ciptaan ALLAH (baik yang dianggap makhluk hidup maupun benda mati oleh manusia) merupakan sama-sama makhluk ciptaan Tuhan seperti manusia. Mereka memiliki tujuan dan kehendak, mereka memiliki misi dan tugas. Contoh sederhana Air dan Awan, mereka bergerak tersistem untuk menjalankan siklus perputaran air, mulai dari Laut menguap, dibawa Awan, diturunkan dalam bentuk Hujan dan mengalir lagi ke laut dst. Ini bukti mereka memiliki misi. Sama seperti tumbuhan biji-bijian ataupun buah-buahan, mereka seperti bekerja dengan tujuan tertentu yakni menghasilkan buah atau biji-bijian seperti  padi, jagung, gandum dsb.
Bahkan yang dianggap manusia benda matipun, mereka memiliki misi atau tujuan, seperti bumi berputar pada porosnya, bulan mengelilingi bumi dan seterusnya. Sampai disini bisa dipahami bukan !?
Pemahaman awal ini sangat penting sebagai dasar pemikiran berikutnya.
Saya akan memberikan ilustrasi seekor binatang peliharaan, katakanlah kucing/anjing. Jika seseorang bersikap baik pada mereka, kita berikan kasih sayang yang tulus. Mereka akan mampu menangkap getaran gelombang rasa kita, sehingga mereka merasa nyaman dan menyukai kita. Kita bisa mengelusnya dan bisa jadi mereka bisa kita suruh untuk mengambilkan sesuatu, koran misalnya.
Namun jika kita memperlakukan mereka tidak sesuai yang mereka kehendaki, mereka akan merasa tidak suka. Dan mereka akan bersikap tidak bersahabat dengan kita, entah itu mengginggit, mencakar atau yang lainnya. Ada juga saat mereka memiliki keinginan kita tidak penuhi, misalnya mereka mau keluar rumah tapi pintu kita kunci, mereka juga akan memberontak. Jadi sikap buruk yang dilakukan Hewan kepada manusia, ini juga karena hubungan manusia dengan hewan tersebut yang kurang baik. Bisa dipahami bukan !?
Jika kita perluas pembahasannya, ini berlaku juga untuk makhluk ciptaan ALLAH yang dianggap benda mati oleh manusia. Kita ambil contoh AIR, jika Anda pernah membaca artikel saya "menggapai cinta tak terbatas - bagian 1" (Â klik link ini bagi yang belum baca ). Dalam tulisan itu saya ketengahkan temuan Prof Masaru Emoto dari Jepang yang meneliti bahwa AIR merespon sikap manusia. Jika kita bersikap baik, dengan mengatakan Arigato (terima kasih) mereka akan berubah bentuk menjadi Kristal Indah. Jika kita umpat, mereka akan jadi kristal buruk.
Jadi jika Anda memiliki paradigma bahwa Benda Benda di Alam Semesta ini tak ubahnya makhluk seperti manusia, Anda akan dengan mudah memahami jika ada bentuk "amarah Alam", entah itu Kebakaran (amarah Api), Banjir (amaran Air), Gempa Bumi (amarah Bumi), Badai Matahari (amarah Matahari)) dan sebagainya. Tentu bisa kita pahami, tidak mungkin seseorang itu marah tanpa sebab bukan !? Jika kita tidak bisa memahami akar permasalahan ini, maka kita tidak akan bisa meredakan amarah "Saudara Tua" kita sesama ciptaan ALLAH. Ibarat anak kecil marah, menangis dan memukuli kita sebagai orang tua karena ingin dibelikan mobil, apa jika kita berikan permen dia akan berhenti menangis ? kemungkinan besar tetap menangis dia. Apa kita bisa meredakan amukannya dengan memandikan dia ? mungkin dia akan semakin nangis. SOLUSI yang tepat adalah kita tanya apa maunya, dan jika kita sudah tahu bahwa dia minta Mobil-Mobilan, segera belikan mobil-mobilan PASTI DIJAMIN dia akan berhenti menangis :)
Sama dengan Amarah Alam ini, mereka akan tetap marah jika keinginannya tiak dipenuhi manusia. Lalu bagaimana agar kita tahu keinginan mereka ? bagaimana menanyai Air ? Api ? bahkan Meteor atau Matahari ? bagaimana caranya kita tahu keinginan mereka !? kalau anak kecil enak langsung ditanya, kalau mereka ?
Baik, simpan pertanyaan ini dalam benak Anda, akan kita bahas pada tulisan berikutnya. Penasaran itu adalah Modal luar biasa bagi Sang Pembelajar. Ini kita simpan karena dalam tulisan ini saya ingin fokuskan pada Fitnah pada Tuhan.
Jadi Kesimpulannya adalah apa saja yang terjadi pada manusia yang tidak mengenakkan itu bukan Kehendak ALLAH. ALLAH menghendaki umatNYA hidup bahagia, sejahtera, rukun baik antar sesama manusia maupun dengan ciptaanNYA yang lain. Karena itulah sifat ALLAH yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semua keburukan, kecelakaan, bencana dan sejenisnya yang terjadi ALLAH-pun sebenarnya tidak menghendakiNya. Tapi karena kehidupan manusia dan hubungan antar sesama manusia maupun Alam Ciptaannyalah yang mengakibatkan kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan bersama.
Jadi, kesimpulannya:
DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG PATUT DIPUJI DAN DISEMBAH KECUALI ALLAH
DI DUNIA INI TIDAK ADA YANG PATUT DIPERSALAHKAN KECUALI DIRI SENDIRI
Salam Kasih Sayang dari saya _/|_
Semoga bermanfaat :)
Saran dan Pertanyaan bisa disampaikan ke malaikat.pintar@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H