Mohon tunggu...
malahayati nurul
malahayati nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 kebidanan Universitas Airlangga

Hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Edukasi Mawas Diri Sejak Dini: Tarbiyah Karakter Islami Dimulai Sejak Dini

7 Desember 2024   05:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   10:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak merupakan permata kehidupan yang tak akan pernah tergantikan, untuk itu sebagai orang tua, mendidik anak untuk menjadi pribadi yang baik dan merawat anak dengan sebaik-baiknya merupakan tugas paling krusial dalam tanggung jawabnya.

Nabi SAW bersabda:

(Artinya:“Ajarilah anak-anakmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk suatu masa selain masamu”. (HR. Abu Daud).

Perlu diketahui bahwa anak di usia 2-7 tahun masuk ke dalam fase perkembangan kognitif tahap praoperasional dimana anak menjadi peniru ulung dan merekam apa yang dilihatnya dengan baik, untuk itu edukasi sejak dini dalam pembentukan karakter pada anak sangat penting. Pendidikan karakter dibutuhkan oleh setiap anak sebagai bekal  fundamental sehingga anak dapat menghadapi kehidupannya dengan lebih siap.

Konsep Edukasi Mawas Diri

Mawas diri merupakan konsep pembelajaran yang diperkenalkan oleh Ki Ageng Suryomentaram dalam ajaran tradisional Jawa. Mawas diri merupakan konsep upaya dalam pengembangan diri manusia, Dalam arti yang lebih spesifik lagi mawas diri diartikan sebagai introspeksi diri. Dalam konteks ini, mawas diri merupakan upaya mempelajari untuk dapat mengenal pengendalian diri serta memiliki pemahaman terhadap pola pikir, emosi, tindakan dan hasrat pada diri. Sehingga output yang diharapkan dalam mempelajari mawas diri adalah anak dapat berhati-hati dalam setiap tindakan yang ingin dilakukan, menerapkan etika dalam berperilaku, meningkatkan kesadaran emosional serta dapat memegang kendali terhadap dirinya sendiri. Edukasi mawas diri sejak dini penting untuk dilakukan supaya anak dapat terbiasa dalam mengendalikan diri, mengetahui batasan dalam bersikap serta mengembangkan empati dan kasih sayang.

Dampak Positif Mawas Diri 

Mawas diri memiliki dampak positif terhadap sosial dan masyarakat. Dengan mengetahui mawas diri, anak dapat meningkatkan interaksi sosial, membentuk hubungan yang toleran serta harmonis, meningkatkan jiwa kebersamaan dan gotong royong, memiliki nilai etika dan moral yang lebih kuat serta membangun rasa percaya diri dan keberanian. Dampak positif mawas diri di masa kini berkaitan erat dengan kecerdasan emosional, manajemen stres, pengutamaan moralitas dan etika serta disiplin dan pengendalian diri.

Tarbiyah Karakter Islami Dimulai Sejak Dini

Edukasi mawas diri dapat diberikan dengan memberikan tarbiyah karakter islami pada anak seperti berikut :

  • Memperkenalkan Sifat Allah SWT

Dalam tarbiyah karakter islami, tentunya memperkenalkan sifat Allah merupakan hal yang paling penting. Diharapkan dengan diperdengarkan dan diperkenalkan terhadap sifat Allah SWT, anak dapat tertanam cinta kepada Allah dan mengenali keagungan-Nya.

  • Meningatkan anak bahwa setiap tindakan yang dilakukan dalam pengawasan Allah SWT

Seperti dalam surat Al-hasyr ayat 18 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Hasyr ayat 18).

Dalam penanaman kehidupan sehari-hari orangtua dapat memberikan peringatan kepada anaknya bahwa setiap tindakan dan perilaku kita berada dibawah pengawasan Allah SWT.

  • Memberikan pemahaman terhadap anak mengenai perintah dan larangan Allah SWT

Seperti dalam surat At-Tahrim ayat 6:

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ۝٦

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Dalam ayat ini terkandung pesan orangtua bertanggung jawab dalam menjaga keluarga dari api neraka dengan menaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Pada anak dapat diberikan pemahaman sejak dini mengenai perintah dan larangan Allah SWT, sehingga dalam dirinya tertanam mawas diri dan membuat batasan terhadap setiap sikap dan tindakannya.

  • Mengelola emosi sejak dini dengan mengenali sikap sabar

Penanaman sikap sabar dengan dalil yang sederhana yaitu :

لاَ تَغْضَبْ. وَ لَكَ اْلجَنَّةُ.

Rasulullah SAW bersabda, "Jangan marah, maka bagimu surga". [HR. Thabarani dalam Al-Ausath no 2353].

Dalam praktisnya, orangtua perlu untuk menenangkan anak dalam meredakan emosinya sehingga anak terbiasa untuk mengendalikan emosi bukan hanya meluapkannya saja.

  • Mengajarkan anak sedekah semampunya

Dengan mengajarkan ini, diharapkan dapat tertanam sikap tulus dan ikhlas serta melakukannya tanpa ada unsur keterpaksaan sedikit pun sehingga terbentuk jiwa sosial di dalam dirinya.

  • Mengajarkan anak untuk berperilaku baik terhadap setiap ciptaan Allah

Anak diajarkan untuk dapat berbuat baik dan mencintai setiap ciptaan Allah yang dapat ia temui, sehingga anak dapat ditanamkan sikap empati dan perasaan kasih sayang.

  • Bertindak dengan benar, adil dan etis

Bertindak dengan benar, adil dan etis banyak dicontohkan dalam kisah-kisah nabi. Orang tua dapat menceritakan kisah-kisah nabi supaya anak dapat meneladani sikap para nabi dalam bertindak sebagaimana yang dicontohkan dalam kisah-kisah para nabi.

  • Mengajarkan anak mengenai menerima kenyataan dan tidak berputus asa

Menanamkan sejak dini kepada anak ayat dalam surat al-insyiroh

اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

Artinya : Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

Dengan ini diharapkan anak dapat memiliki motivasi dalam proses belajarnya. Selain itu juga penting bagi orangtua untuk memberikan support di setiap proses belajar anak. Karena dengan memberikan support anak dapat meningkatkan semangatnya lagi dalam mencapai suatu tujuan. Dalam pengajaran ini penting untuk orangtua juga dalam memberikan pengajaran mengenai strategi dalam mengatasi kelemahan anak sehingga anak dapat menaklukkan kelemahannya.

  • Mengajarkan anak untuk menjauhi sikap dendam dan iri

Orangtua dapat mengenalkan kepada anak batasan hasrat yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Keinginan untuk mencapai sesuatu merupakan hal yang lumrah terjadi pada setiap manusia, akan tetapi menginginkan hal yang dimiliki oleh orang lain adalah batasan yang tidak diperbolehkan dikarenakan hal tersebut merupakan bagian dari iri. Selain itu, penting untuk orangtua dapat menanamkan kepada anak untuk memaafkan sesuatu sehingga anak dapat tumbuh menjadi pribadi pemaaf dan tidak menyimpan dendam.

  •  Mengajarkan keseimbangan Hablumminallah dan Hablumminannas

Dengan mengajarkan keseimbangan hablumminallah dan hablumminannas diharapkan dapat membentuk hubungan pertemanan yang toleran dan harmonis sehingga anak lebih mudah bermain dan bergaul dengan teman teman di sekitarnya namun tetap ditanamkan kepada anak bahwa berjalan dalam keridhoan Allah SWT adalah hal yang utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun