Seperti dalam surat Al-hasyr ayat 18 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Hasyr ayat 18).
Dalam penanaman kehidupan sehari-hari orangtua dapat memberikan peringatan kepada anaknya bahwa setiap tindakan dan perilaku kita berada dibawah pengawasan Allah SWT.
- Memberikan pemahaman terhadap anak mengenai perintah dan larangan Allah SWT
Seperti dalam surat At-Tahrim ayat 6:
اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Dalam ayat ini terkandung pesan orangtua bertanggung jawab dalam menjaga keluarga dari api neraka dengan menaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Pada anak dapat diberikan pemahaman sejak dini mengenai perintah dan larangan Allah SWT, sehingga dalam dirinya tertanam mawas diri dan membuat batasan terhadap setiap sikap dan tindakannya.
- Mengelola emosi sejak dini dengan mengenali sikap sabar
Penanaman sikap sabar dengan dalil yang sederhana yaitu :
لاَ تَغْضَبْ. وَ لَكَ اْلجَنَّةُ.