Kenapa banyak yang gagal faham dan cenderung tidak setujuh dengan pemikiran-pemikiran Gusdur serta pembawaan Gusdurian dan kelompok mereka terhadap Agama? bahkan Gusdurian cenderung berbeda dengan ulama yang ada di indonesia
Menurut Mbah KH Hasyim Muzadi bahwa gusdur menganggap bahwa semua agama itu sama, yaitu sama sama memiliki tujuan yang baik, yang berbedah hanya teologinya. Maka menurut pemikiran gusdur sesuatu yang sama jangan di beda bedakan dan yang berbeda jangan dipaksa paksakan untuk sama.Â
Masih menurut Mbah KH. HASYIM Muzadi bahwa Gusdurian berbeda dari yang lain dalam membawa agama.  baik dalam umat islam , indonesia bahkan dunia . Beliau lebih menegedepankan pendekatan yang  Filosofis, etis dan Humanis.
Pendekatan Pilosofis
Mereka dalam beragama lebih mengutamakan dan mengedepankan pendekatan agama secara Filosofis atau makna agama dan tujuan dalam beragama itu. sehingga agama tidak hanya sekedar teks.
kedua :
Mereka dalam beragama lebih mengedepankan pendekatan etis. dimana agama ditampilkan sebagai kesopanan universal.
Ketiga :
beliau membawa agama secara Humanis Sehingga agama harus hadir dalam wujud persaudaraan yg utuh.
ketiga pendekatan inilah yg akhirnya mengalahkan pendekatan legal formal dalam agama. jadi tidak memikirkan ini boleh atau tidak dalam agama namun mereka akhirnya lebih mngedepankan yang sebaikny untuk manusia itu apa.
lompatan lompatan pemikiran seperti inilah yg akhirnya sulit diterima oleh ulama-ulama ataupun masyrakat muslim seperti kita yg cenderung berfikir konvensional.
sebagian berpndapat bahwa pemikiran2 tersebut adalah pemikiran maju menerawang jauh kedepan melewati orang-orang  pada masanya namun disatu sisi ada yang beranggapan bahwa itu adalah bibit-bibit pemikiran liberal.
saya tidak dalam konteks setujuh ataupun menolak secara keseluruhan tiga pemikiran dan pembawaan mereka dalam beragama namun saya ringkas konsep mereka dalam dalam tulisan ini untuk menambah wawasan dalam keberagaman pemikiran agama
salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H