Ayah dari Antonius. David Cristian Ama sani ini menyampaikan beberapa pesan seputar pengalamannya dalam dunia menulis. Menurutnya, seorang bisa menjadi penulis berangkat dari adanya niat, dan motivasi yang kuat untuk menulis.
Kemudian didukung oleh kegemaran membaca dan latihan. Membaca dan menulis seperti dua sisi mata uang yang tidak pisah dilepaspisahkan.Â
Keduanya saling mendukung antara satu dengan yang lain. Menjadi guru dewasa ini, mesti memiliki kemampuan plus, salah satunya adalah kemampuan menulis.
Bagaimana bisa kita menuntut anak untuk membaca dan menulis, sementara sebagai guru kita tidak menmmberi contoh atau teladan. Guru harus menjadi telandan, hingga jejak itu bisa diikuti oleh siswa. Rumus menulis adalah adanya kemauan dan latihan, katanya.
Putra yang lahir dari rahim Mama Sofia Tuto 49 tahun silam ini dalam bekerja sehari hari, dan sukses di dunia menulis didukung oleh seorang Ibu Rumah Tangga Tagguh, Ibu Stefania Mariete Irma. Jantung hatinya yang ia jumpai saat pertama kali bekerja di Majalah Ozon, dimana kala itu Ibu Stefania bekerja sebagai Sekretatis Redaksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H