Salah satu kecamatan di Kabupaten Flores Timur (Flotim) yang dikenal subur dan berpotensi dalam pengembangan berbagai usaha, adalah Kecamatan Tanjung Bunga. Pada tanahnya, terkandung  humus yang menyuburkan tanaman apa saja, pada alamnya memancarkan keindahan yang menakjubkan, dan pada  kebudayaannya menarik untuk digali nilainya.
Tidak hanya itu, berbagai jenis sayur -sayuran seperti terung, daun singkong, daun dan buah labu, daun, bunga dan buah pepaya, adalah pasokan komoditi yang tidak pernah habis. Tanah yang luas membuka peluang pengembangan komoditi-komoditi ini.
Letak Kecamatan Tanjung Bunga, bagian timur, barat dan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, maka tidak mengherankan, kecamatan paling timur di daratan Flores bagian timur ini memiliki potensi ikan yang luar biasa. Berbagai jenis ikan dengan mudah ditangkap di laut Flores. Belum lagi, keindahan bawah laut yang mempesona. Tanjung Bunga memiliki banyak pantai dan laut yang masih perawan.
Pantai Kewuta, Painhaka, Pantai Aitobi, Bluhu, Waikelak, Danau Waibelen/ Danau Asmara, Batu Payung, Air Terjun Tenga Dora, Teluk Kalembu, adalah obyek wisata alam yang ada di Tanjung Bunga.Termasuk, obyek wisata religi yakni Biara Pertapaan Trappist Lamanabi.
Kekayaan dan potensi alam, pertanian, perikanan juga kebudayaan dan pariwisata menempatkan posisi Kecamatan Tanjung Bunga pada peringkat satu (1) siap maju jika diurus secara benar dan kreatif.
Mesti ada terobosan besar untuk memunculkan satu ikon komoditi di Tanjung Bunga, sebab lahan tidur di tempat ini sangat luas. Jika saja sekian hektar disiapkan untuk hanya menanam singkong, sekian hektar menanam jagung, maka bukan tidak mungkin pasokan pangan singkong dan jagung untuk Flores Timur, diterima dari Kecamatan Tanjung Bunga.
Mesti ada bangunan motivasi, dan penerapan pola yang berbeda untuk petani di Kecamatan Tanjung Bunga. Tidak lagi bertani untuk siap makan selama setahun, tetapi bagaimana hasil setahun bisa mendatangkan keuntungan yang mampu memenuhi kebutuhan pokok Rumah Tangga (RT) bertahun-tahun. Termasuk menambah biaya pendidikan dan kesehatan anak-anak.
Tentang Sumber Daya Manusia (SDM), generasi muda Tanjung Bunga mesti membangun komitmen bersama untuk menimbah ilmu dan pengalaman sedalam-dalamnya dan mengejar pengetahuan setinggi-tingginya. Anak tanah mesti mampu mengolah tanahnya sendiri. Mampu menjadi pemimpin dan memutuskan apa yang harus dibuat ditanahnya, demi kemajuan bersama.
Sudah saatnya pula, Flores Timur memiliki sekolah yang mampu mendidik generasi muda Flores Timur yang memiliki kemampuan mengolah kelautan dan perikanan di tanahnya sendiri, sebagai kontribusi kemajuan di daerah. Wilayah Tanjung Bunga, cocok untuk ide ini.
Sekolah Pariwisata? Kenapa tidak? Tempat wisata boleh berlimpah, tetapi jika Sumber Daya Manusia (SDM) tidak siap, hasilnya tentu nihil. Dari hari ke hari, tahun ke tahun perubahan pengembangan obyek wisata itu semakin jauh dari harapan. Mimpi akan adanya peningkatan pendapatan daerah dari sektor wisata tidak kita peroleh. SDM yang paham wisata akan mampu mendongkrak kemajuan dan pengembangan wisata di daerah.
Butuh keberanian, dan terobosan yang inovatif. Memberanikan diri hari ini dengan langkah-langkah strategis pembangunan, akan memberi dampak positif jangka panjang ke depannya. Warisan untuk generasi muda adalah mereka memiliki ilmu pengetahuan yang mantap, karakter yang kuat juga keterampilan yang mumpuni.
Karena mimpi itu gratis, marilah kita bermimpi dan terus bermimpi. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia (RI) pernah berkata "Bermimpilah setinggi langit, sehingga kalaupun jatuh, jatuhnya di antara bintang-bintang". Jika demikian, saya bermimpi untuk mari membangun Flores Timur Daratan dari Tanjung Bunga. Dampaknya bisa terasa untuk Flores Timur, NTT bahkan untuk Indonesia.
Bandara Internasional, yang lokasinya di wilayah Kecamatan Tanjung Bunga. Nol (0) Km Kabupaten Flores Timur, dihitung dari Kecamatan Tanjung Bunga, menjadi warna-warni mimpi, menyudahi tulisan ini. Mari membangun dari pelosok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H