Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Geliat Pembangunan di Pelosok Tanjung Bunga

6 Februari 2019   18:18 Diperbarui: 7 Februari 2019   10:41 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan rusak di Kecamatan Tanjung Bunga sebelum diperbaiki. Dokumen pribadi

Kondisi jalan di Kecamatan Tanjung Bunga saat ini.Dokumen Pribadi
Kondisi jalan di Kecamatan Tanjung Bunga saat ini.Dokumen Pribadi
Kami tidak cengeng dengan situasi ini, tetapi berkabar tentang masih banyak wilayah di Indonesia ini yang belum tersentuh, masih banyak orang yang harus mendapat pelayanan. Saya tidak akan lupa dengan kebersamaan, kekompakkan dan rasa empati sebagai sesama sahabat. 

Ada Amber Kabelen, Tobias Ruron, Jemi Paun dan Wilem Kopong. Nama -nama ini yang sangat aktif mengefektifkan handphonenya untuk dokumentasi dan publikasi di Medsos berkaitan dengan kesulitan warga yang dialami di pelosok. Mereka ini jugalah, kemudian sebagai penggagas berdirinya Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Cabang Kabupaten Flores Timur hingga hari ini.

Tidak hanya di facebook, tulisan kami kemudian dikirim ke media online dan beberapa  koran lokal di NTT seperti Flores Pos dan Pos Kupang. Sebut saja pada edisi Selasa 26 Agustus 2019 atau kurang lebih sepekan berada di Riangpuho, Desa Waibao, tulisan kami terekspos di Pos Kupang pada Rubrik Jurnalisme Warga dengan judul "Ruas Jalan di Tanjung Bunga, Rusak Parah". Di hari yang sama, kami juga mengangkat tulisan di Media Online Weeklyline.net dengan judul "Jalan Aspal Dirusaki Gempa, Pemda Flotim Masa Bodoh".

Tidak berselang lama, tanda -tanda akan pembangunan jalan itu mulai nampak. Alat berat akhirnya dikerahkan dan menggusur ruas jalan yang rusak mulai dari Desa Watotutu, Kecamatan Ile Mandiri hingga Desa Halakodanuan. Kami membangun keyakinan itu, bahwa media dapat memengaruhi kebijakan. 

Walau tidak sedikit nada sinis yang kami terima dari optimisme ini. Kami bukan putra asli Tanjung Bunga, tetapi niatan tulus, membuatkan kami yakin akan perubahan di masa yang akan datang.

Bersama rekan-rekan guru di SMPN Satu Atap Riangpuho, bersepakat dan terus mengangkat, mempublikasikan lewat media sosial terkait perkembangan pembangunan jalan di  menuju ke Tanjung Bunga, sambil juga memberi kabar akan titik ruas jalan yang harus membutuhkan penanganan serius.

Pembangunan tahap satu kala itu hanya sampai di ujung Desa Halakodanuan. Setelah itu tertahan.Lewat beberapa bulan Kemudian pembangunan dilanjutkan dari Desa Halakodanuan sampai di pertigaan menuju ke Desa Kolaka. 

Pembangunan terus dilanjutkan dari Desa Bandona menuju ke Desa Waibao. Terakhirnya saat ini, pembangunan jalan dari Waiklibang ke Desa Bandona dan dari Desa Waibao menuju ke Desa Riangkeroko.

Sementara pada jalur lainya, hotmiks dari Cabang Singgah Raja menuju ke Lamanabi dan saat ini sedang dalam pengerjaan dari Cabang sebelum Lamanabi menuju ke Latonliwo.

Ruas, utama jalan di Kecamatan Tanjung Bunga, telah dihotmiks. Beberapa titik antar desa menuju ke Desa Kolaka dan lainnya, tentunya diharapkan juga mendapat perhatian untuk pembangunan.

Jalan dibangun, dan wajah desa berubah. Semakin cerah. Warganya semakin semangat sebab geliat ekonomi berkembang pesat. Hasil komoditi warga dengan muda dimobilisir ke pusat pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun