Mohon tunggu...
Maksimus Masan Kian
Maksimus Masan Kian Mohon Tunggu... Guru - Guru Kampung

Pria

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita di Balik Nama Danau Asmara di Ujung Pulau Flores

5 Februari 2019   18:38 Diperbarui: 5 Februari 2019   19:04 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Asmara di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, NTT. Dipotret, Selasa (5/2/19). Dokumen Pribadi

Lio dan Nela mati dengan cara berjalan ke dalam danau dan menceburkan diri ke dalam pusaran danau. Mereka ditemukan mati mengenaskan di pinggir danau setelah tiga hari. Dengan pergelangan tangan keduannya terikat tali gebang. Lio terbaring kaku dengan muka ke bawah menghadap ke tanah, sementara tubuh Nela menengadah ke atas.

Sejak peristiwa tragis itu, danau Waibelen seakan berubah nama menjadi Danau Asmara. Warga Desa Waibao, bahkan masyarakat Kabupaten Flores Timur lebih sering menyebut Danau Waibelen dengan Danau Asmara hingga hari ini. Saat ini, di danau Asmara pada sisi tempat tengelamnya sepasang sejoli ini, ditandai dengan tumbuhnya, sebatang pohon kelapa di pinggir danau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun