Aku, suka tapi duka
Aku, duka tapi suka
Tuan kumau sukakanlah dukaku
Ragaku lesuh tak berjiwa
Aku haus suka-Mu
Janganlah membiarkan dukaku abadi
Suapaya aku tidak jatuh dala duka yang abadi
Kini pintaku hanya satu tuanku
Abadikanlah sukaku
Nanti apabila suka-Mu membanjiri jiwa ragaku
Aku akan selalu memujiMu dengan sepenuh sukaku
Jeritan anak malam
Tuanku, aku tertangkap sepih
Aku merana di kesunyian malam
Tak ada bintang, taka ada bunyi-bunyian malam
Lagi tidak setitik bintang di langit
Aku kini ditemani segumpal embun titipan sang pekat
Dimanakah kau Tuanku?
Jiwa ini sunyi lagi sepih
Aku takut dicabik malam yang ganas
Tuanku, aku merindukanMu
Rindu dekapan kebijaksanaanMu
Biarkanlah hari esok aku memancarkan kebijaksanaanMu
Oleh: Maksimianus Jandu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H