Perkembangan aku sejati bersama aku empiris ini berjalan menuju puncak yang tidak dapat diketahui kapan atau di mana puncak itu akan dicapai oleh manusia?Â
Dari sinilah kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa kematian manusia itu merupakan suatu jedah atau kematian sementara. Karena pengalaman-pengalaman yang dialami setiap subjek itu berjalan menuju puncak kristalisasi. Karenannya sesudah kematian perkembangan atau dinamika tidak hilang begitu saja melainkan berjalan terus.
Inilah kekhasan dalam diri manusia yakni harapan. Harapan bahwa pada suatu saat pengalaman kristalisasi itu akan tercapai. Pengalaman kristalisasi berarti pengalaman kepenuhan, kesempurnaan, keutuhan, penghaburan yang menebalkan proses kemanusiaan.
Pendeknya bahwa pengalaman kristalisasi itu tidak lain daripada pengalaman kesempurnaan.Â
Itulah puncak dari kehidupan manusia. Dengan demikian, paham ini secara tidak langsung menolak paham materialisme-nihilisme yang mengatakan bahwa sesudah kematian tidak ada apa-apanya. Maka perspektif harapan menjadi penting dalam kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H