Mohon tunggu...
Mochamad Makruf
Mochamad Makruf Mohon Tunggu... Editor - Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Freelance writer. Writing is my life since 1997 and published 5 books. One of them, Ekspedisi Buku Barisan 2011 cooperation with Komando Pasukan Khusus (Indonesia Special Forces of ARMY). Contact me: makrufmochamad2@gmail.com. Online news www.penaprestasi.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Piknik Keluarga Hemat ala "Backpacker" di Malaysia [3/Selesai]

22 Februari 2019   06:22 Diperbarui: 22 Februari 2019   06:58 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami berfoto sebentar dan selanjutnya pergi belakang tower yakni ke Suria Park atau Taman Suria. Di situ ada taman disertai danau buatan dengan air mancurnya.

Tapi cuaca mendung sekali sore itu. Tak lama kemudian, hujan turum. Para wisatawan berlarian mencari tempat berteduh. Kami kemudian mencari taksi carter kami. Taksi sudah didapatkan dan pulang menuju ke hotel.

Sukses Biaya di Bawah Harga Paket 

Selama perjalanan wisata 3 hari berapa total biaya yang dikeluarkan? Kurs 1 RM= Rp. 3.600. Rinciannya sebagai berikut: KLIA Express, 1.152.000, Taxi Carter, 3.240.000, Tiket pesawat PP dan hotel, 4.500.000, pajak turis, 216.000, gondola, 230.000, dan grab, 104.400. Total semuanya, 9.442.400 : 4 = 2.360.600 per pax. Paket ini lebih lama satu hari, include tax, dan 15 objek wisata, termasuk Sepang. Misi kami bacpacker keluarga harus di bawah harga paket wisata teman akhirnya  sukses.

TV Indonesia Lebih Unggul

DAY 4

Hari terakhir, kami santai hanya berada di hotel. Kami melakukan persiapan packing-packing untuk check out dan balik ke Indonesia. Penerbangan kami pukul 16.30.

Pagi sampai jelang Jumatan kami hanya menonton TV2 dan TV3 Malaysia. Ternyata berita virus hoax tengah menyerang Malaysia. Dalam berita TV 3, ada berita di media massa reshuffle kabinet Mahathir? Ternyata berita itu hoax belaka. Mahathir sendiri sudah berkomentar tidak ada reshuffle kabinet. Para pakar pun membicarakan berita berita hoax yang kini bertebaran di medsos dan media cetak juga.

Selama empat hari di hotel, saya memperhatikan tayangan TV Malaysia dan sisi gambar, penataan studio dan orang-orang yang ditampilkan di TV, hasilnya kualitas TV Indonesia jauh lebih unggul dibanding Malaysia.   Malaysia harus belajar ke Indonesia soal pertelevisian.

Tidak Ada Jukir Motor di Mall

Tapi dari sisi transportasi umum dan pembangunan perkantoran pencakar langit, Malaysia unggul. Malaysia sudah memiliki monorail, MRT dan yang terbaru Subway (kereta api bawah tanah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun