Mohon tunggu...
MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cuci Muka atau Minum

12 April 2023   21:00 Diperbarui: 12 April 2023   22:22 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wajah lucu dan imut Nizam (dok pribadi)

Cuci Muka atau  Minum? 

"Nak, Besok kita puasa. Siapa yang mau puasa? " Tanya bapak "Danish Pak, Danis mau puasa" Dengan cepat Danish menjawab dan terlihat senang sekali.

"Bagus, Bapak suka melihat anak-anak Bapak semangat berpuasa" Sambil memberi dua jempol kepada Danish. 

"Nah, kalau anak Bapak yang satunya lagi gimana?" Sambil mengarah Nizam yang masih melihat kakaknya yang kegirangan.

"Yes, besok puasa" Danish meloncat kegirangan. Sedangkan Nizam hanya duduk termangu melihat kakaknya yang loncat seakan telah mendapatkan mainan baru. 

"Pak, emang puasa itu apa, apakah itu sejenis robot?" Nizam bertanya kepada Bapaknya dengan menunjukkan muka polosnya.

"Kalau mainan Nizam juga mau Pak" Untuk memperjelas. Maklum karena Nizam adalah anak yang paling kecil, umurnya baru masuk 4 Tahun jadi belum faham puasa itu apa. Sedangkan kakanya Danis sudah berumur 8 Tahun jadi sudah terbiasa berpuasa dan ini adalah puasa yang ketiga kalinya. Dan alhamdulillah selalu lancar. 

"Ha... ha... ha... adik... adik... masak puasa mainan sih!" Sambil meledek adiknya yang masih kebingungan. 

"Sayang, puasa itu bukan mainan, tapi puasa itu adalah menahan diri dari makan dan minum dari pagi sampai malam baru bisa makan" Bapak menjelaskan dengan bahasa yang sederhana sesuai dengan umurnya. 

"Apa? Gak boleh makan dan minum, nanti adik mati dong kalau gak makan dan minum!" Sambil menggelengkan kepalanya, sebagai respon penolakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun