Karya, Makripuddiin, S. Pd
Kubuka mata ini dari lelap yang indah
Kulepaskan selimut dengan sejuta kehangatan
Aku tak kan tertipu oleh muslihat kemalasan
Seperti mereka yang terbuai hayalan
Ku langkahkan kaki ini walau terasa berat
Mata yang lelah seakan tak mau membelalak
Namun semangat tersus menyala
Demi tercipta segumpal asap di gubuk tercinta
Tak ada rintihan dalam lapar dan dahaga
Dengan sekuat tenaga melawan setiap coba yang mendera
Hujan, panas bukan jadi penghalang
Karena aku adalah seorang pejuang
Kata menyerah hanya bagi pecundang
Mundur untuk orang yang kalah
Tapi bagi pejuang, satu langkah akan dikali seribu langkah
Karena optimis tetap di dada
Sampai permata ada di depan mata
Dengan doa sebagai penguat tenaga
Dikala lelah dan letih datang mendera
Istana dan kereta kencana menjadi pengharap dan cita
Yang dipersembahkan untuk orang tercinta
Inilah kami para pejuang
Pejuang siang dan malam
Pejuang yang tak ada genjatan senjata
Karena aku adalah seorang pejuang
Pejuang rupiah.
Kamis, 8 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H