Audit Investigasi Umum dan Perpajakan
Audit investigasi umum adalah proses pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengevaluasi bukti-bukti terkait dengan dugaan kecurangan atau penyimpangan dalam suatu organisasi. Dan Perpajakan adalah sistem di mana pemerintah mengumpulkan kontribusi finansial dari individu dan bisnis untuk mendanai berbagai layanan publik dan infrastruktur.
Audit investigasi umum dan perpajakan adalah proses pemeriksaan yang dilakukan untuk meninjau dan mengevaluasi catatan keuangan serta proses operasional suatu entitas, terutama saat ada dugaan atau indikasi awal kecurangan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan dan kewajiban perpajakan. Tujuannya untuk Mengidentifikasi dan mengungkapkan bukti-bukti kecurangan atau ketidakpatuhan terhadap peraturan perpajakan, dan untuk  Menyediakan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan entitas yang diaudit. Laporan hasil audit investigasi akan mengidentifikasi potensi kecurangan, ketidakpatuhan terhadap peraturan perpajakan, serta menyediakan rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan oleh entitas yang diaudit untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan mereka
Teknik Audit Investigasi
- Mengumpulkan informasi dari pihak terkait dan mendapatkan konfirmasi atas data yang diberikan.
- Mengamati proses operasional dan kondisi fisik entitas untuk memastikan kesesuaian dengan catatan keuangan.
- Menganalisis data keuangan untuk mengidentifikasi anomali atau ketidaksesuaian.
Proses
- Mencari, menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten.
- Menilai validitas dan reliabilitas data untuk menentukan keabsahan informasi yang diperoleh.
Trans Substansi Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian
Transendental Kant merujuk pada filsafat Immanuel Kant yang berfokus pada cara pengetahuan dan pengalaman dapat dimungkinkan melalui struktur kognitif manusia. Kategori Transendental Kantian adalah konsep yang diperkenalkan oleh Immanuel Kant dalam upayanya untuk menjelaskan bagaimana kita bisa memiliki pengetahuan a priori yang memungkinkan kita untuk memahami pengalaman kita. Kategori adalah konsep-konsep a priori yang digunakan oleh pikiran manusia untuk menyusun pengalaman. Mereka adalah kerangka yang memungkinkan kita untuk mengorganisasikan data indrawi menjadi pengalaman yang bermakna. Kategori ini mencakup konsep seperti kuantitas, kualitas, relasi, dan modalitas. Immanuel Kant mengembangkan sistem kategorisasi yang dikenal sebagai "12 Tabel Kategori Penilaian" yang digunakan untuk memahami dan menilai pengetahuan. Tabel ini terbagi menjadi empat kategori utama, masing-masing dengan tiga subkategori. Sistem ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kita membentuk pengetahuan dari pengalaman kita melalui konsep-konsep dasar. Kategori-kategori ini berfungsi sebagai kerangka kerja yang memungkinkan manusia untuk mengatur dan memahami pengalaman sensorik mereka. Mereka adalah elemen-elemen fundamental dari pemahaman kita yang membentuk bagaimana kita mempersepsi dan memikirkan realitas. Dalam pemikiran Kant, tanpa kategori-kategori ini, pengalaman kita akan menjadi kacau dan tidak terstruktur. Kategori-kategori transendental ini tidak hanya mempengaruhi epistemologi tetapi juga etika dan metafisika Kant, di mana dia menegaskan bahwa pengalaman kita dibatasi oleh cara kita mengkonseptualisasikan dunia melalui kategori-kategori ini.