Mohon tunggu...
MAKKATUL MUKARRAMAH
MAKKATUL MUKARRAMAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Magister Akuntansi - NIM 55522120025 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pajak Internasional dan Audit Pajak - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis 4 - Tax Audit - Kritik dan Evaluasi Compliance Risk Management (CRM) - Prof Apollo

1 April 2024   15:03 Diperbarui: 1 April 2024   15:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Document Bahan Ajar Prof Apollo (2024)

Manajemen Risiko Kepatuhan (CRM) adalah proses strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan memitigasi risiko yang terkait dengan ketidakpatuhan dalam suatu organisasi. Hal ini melibatkan perencanaan proaktif, penerapan sistem yang kuat, dan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan peraturan dan standar etika. Praktik utama CRM mencakup strategi terintegrasi, pelatihan karyawan rutin, dan keterlibatan aktif manajemen senior. CRM sering berfokus pada kepatuhan pajak, dengan analisis data membantu mengidentifikasi target ekstensifikasi. Kursus dan studi tentang CRM menekankan pentingnya hal ini dalam praktik manajemen risiko modern.

Kritik dan Evaluasi CRM dilihat dari pemikiran John Nash

John Nash Jr. adalah seorang ahli matematika terkenal yang dikenal karena karyanya yang inovatif dalam teori permainan, di mana ia memenangkan Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi pada tahun 1994. Kehidupannya digambarkan dalam film "A Beautiful Mind," yang menyoroti perjuangannya melawan skizofrenia. Pemikiran strategisnya melampaui matematika hingga ke bidang-bidang seperti manajemen risiko, di mana ia menekankan pentingnya mengambil risiko yang diperhitungkan. Warisan Nash terus menginspirasi para sarjana dan matematikawan di seluruh dunia. Meskipun Nash terkenal karena kontribusinya dalam matematika, pandangannya tentang efisiensi dan moral memberikan wawasan yang bernilai tentang bagaimana individu dan masyarakat dapat berinteraksi secara efektif dan bermoral.


Kritik tentang Moralitas dan Efisiensi dalam Compliance Risk Management

  • Kritik mengenai kecenderungan dalam CRM untuk lebih menekankan pada kepatuhan hukum daripada pada nilai-nilai moral atau etika dalam pengelolaan risiko.
  • Tantangan dalam mengevaluasi dan mengukur moralitas dalam praktik CRM dapat menyebabkan pengabaian terhadap aspek moral dalam pengambilan keputusan manajemen risiko.
  • Terlalu banyak fokus pada kepatuhan hukum dapat mengarah pada pengorbanan nilai-nilai etika atau moral dalam upaya memenuhi persyaratan regulasi dan standar kepatuhan.
  • Kritik terhadap efisiensi CRM mencakup perdebatan tentang apakah implementasi yang berlebihan dapat menyebabkan pemborosan sumber daya organisasi tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan dalam pengelolaan risiko.
  • Implementasi CRM yang tidak memperhitungkan nilai-nilai moral dapat mengancam hubungan pelanggan jika pelanggan merasa bahwa privasi dan kepercayaan mereka dilanggar dalam proses pengelolaan risiko.


Evaluasi Moralitas dan Efisiensi dalam Compliance Risk Management (CRM)

  • Evaluasi harus mencakup penilaian terhadap sejauh mana praktik CRM mencerminkan nilai-nilai etika dan kepatuhan moral, seperti kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
  • Evaluasi harus mempertimbangkan dampak praktik CRM terhadap semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, karyawan, dan masyarakat secara umum, untuk memastikan bahwa keputusan manajemen risiko tidak merugikan pihak-pihak terkait.
  • Evaluasi dapat menggunakan indikator efisiensi, seperti kecukupan sumber daya yang dialokasikan, perataan proses, dan responsivitas terhadap perubahan untuk mengukur kinerja CRM dalam memenuhi tujuan efisiensi.
  • Dilakukan uji coba sebelum implementasi penuh untuk memastikan bahwa sistem CRM berfungsi sesuai dengan standar etika dan efisiensi yang diharapkan. Selain itu, pemantauan berkala perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan memperbaiki kelemahan yang ditemukan.Bottom of Form

Kritik dan Evaluasi CRM dilihat dari pemikiran Chartesian

Filsafat Cartesian, yang diambil dari nama filsuf Perancis terkenal Ren Descartes, merupakan aspek fundamental pemikiran Barat modern. Ini menekankan rasionalisme, gagasan bahwa akal adalah sumber utama pengetahuan.

Filsafat Cartesian biasanya menekankan pendekatan rasional dan sistematis dalam memahami dan mengelola berbagai aspek kehidupan, termasuk manajemen risiko. Dari perspektif Cartesian, manajemen risiko melibatkan analisis yang cermat, penggambaran tujuan yang jelas, dan penerapan alasan logis untuk mengantisipasi dan memitigasi potensi risiko. Penekanan Descartes pada ide-ide yang jelas dan berbeda mungkin menunjukkan preferensi terhadap metodologi dan kerangka kerja terstruktur dalam penilaian risiko dan proses pengambilan keputusan. Pemikiran Cartesian mendorong identifikasi prinsip-prinsip dasar dan kesimpulan logis untuk memandu strategi manajemen risiko, yang berpotensi mengarah pada pendekatan metodis dan sistematis dalam penilaian dan mitigasi risiko.

Evaluasi Yang Perlu Dilakukan Dalam Manajemen Risiko dari Pandangan Cartesian

  • Pendekatan Cartesian menekankan analisis logis terhadap risiko yang dihadapi, memastikan bahwa setiap langkah evaluasi didasarkan pada penalaran yang jelas dan sistematis.
  • Langkah awal adalah mengidentifikasi risiko dengan cermat, dengan menggunakan metodologi yang terstruktur dan analisis yang rasional.
  • Cartesian mendorong penentuan strategi evaluasi yang didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang risiko yang dihadapi dan mengembangkan rencana yang jelas untuk mengatasinya.
  • Evaluasi dilakukan melalui pengukuran risiko secara objektif, dengan memperhitungkan faktor-faktor yang relevan dan menghasilkan data yang akurat untuk memahami tingkat risiko.
  • Pendekatan Cartesian mendorong evaluasi yang terus menerus terhadap efektivitas strategi manajemen risiko, dengan melakukan penyesuaian berkelanjutan berdasarkan hasil analisis dan perubahan kondisi.
  • Cartesian menekankan pentingnya pemantauan yang cermat terhadap implementasi strategi manajemen risiko serta pelaporan yang transparan tentang temuan dan langkah-langkah yang diambil.

Kritik Compliance Risk Management (CRM)  dilihat dari pemikiran Chartesian

  • CRM terlalu fokus pada aspek kuantitatif dan mengabaikan elemen kualitatif yang penting dalam evaluasi risiko kepatuhan.
  • CRM yang kurang memperhatikan faktor-faktor kontekstual terkait dengan perilaku kepatuhan manusia
  • CRM perlu memperhitungkan faktor-faktor psikologis, sosial, dan budaya yang memengaruhi kepatuhan wajib pajak
  • CRM perlu mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepatuhan pajak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun