Anda semakin banyak belajar dengan mata pelajaran baru tersebut. Sehingga pelajaran lama yang anda pelajari dimasa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah berlahan mulai lupa karena mata kuliah yang baru (informasi yang baru). Sedangkan, Interferensi proaktif adalah  informasi-informasi atau ingatan  lama menghambat ingatan atau informasi baru yang masuk. Sehingga informasi baru yang didapat terjadi kelupaan. Â
Sebagai contoh, anda mungkin pernah menjadi pelajar di suatu sekolah, ketika sekolah ingin  melaksanakan Ujian Nasional. biasanya ruangannya dibagi diruangan yang berbeda dari kelas yang biasanya anda masuk. Ketika  anda ke sekolah anda langsung masuk ke kelas yang biasanya anda masuk tiap hari.Â
Sehingga anda lupa masuk ke dalam  ruangan atau Ujian Nasional. Ini merupakan ingatan lama yang menghambat masuknya informasi baru ke dalam memori untuk diingat.
Kita telah melihat dua teori atau dua mekanisme yang dapat menghasilkan lupa: Decay dan interference sekaligus dengan contoh yang mungkin dapat membantu anda untuk lebih mengerti. Â
Tetapi dibalik itu ada beberapa kontradiksi antara teori Decay dan teori Interferensi. Ada beberapa spekulasi dalam psikologi bahwa lupa ini tampak sebagai pembusukan (Decay) Â tetapi mungkin benar-benar mencerminkan gangguan (interference), artinya alasan mengapa ingatan tampak meluruh selama interval retensi adalah karena ingatan tersebut diganggu oleh ingatan tambahan yang dipelajari. Â
Teori Decay dan interferensi membuat prediksi yang berbeda tentang apakah berlalunya waktu atau jumlah informasi yang mengganggu adalah penyebab utama lupa. Jika memori hanya menyeluruh dari waktu ke waktu, maka jumlah recall harus oleh panjang interval retensi. Jika memori terganggu oleh gangguan maka ingatan harus ditentukan oleh jumlah informasi yang menganggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H