Mohon tunggu...
Makil Weya
Makil Weya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai saya Makil, biasanya dipanggil Koison .......

Nama saya makil, saya lahir Papua. saya biasa dipanggil Koison oleh Orang terdekat . selamat membaca .. good luck

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Lupa Menurut Pandangan Ilmu Psikologi Kognitif (Theory Decay and Theory Interference)

11 November 2021   17:13 Diperbarui: 11 November 2021   17:29 4682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori tersebut menyiratkan kita lupa karena sebuah ingatan yang telah hilang sama sekali. Namun cukup sering kita gagal mengingat pada suatu saat tertentu tetapi ada kemungkinan untuk mengingatnya nanti. 

Misalnya; ketika seseorang mahasiswa disuruh mengerjakan tugas di bulan lalu dan pengumpulannya dibulan yang akan datang. Tetapi karena dia merasa bahwa masih banyak waktu maka semakin berjalannya waktu (dalam jangka waktu tertentu ) ia lupa mengerjakan tugas. 

Namun ada saatnya untuk dia ingat kembali, yaitu ketika waktu pengumpulan tugas sudah mendekat. Seseorang mungkin gagal dalam mengingat dengan adanya isyarat yang diberikan, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan jikalau diberikan dengan isyarat yang berbeda maka seseorang akan mengingat.  

Salah satu keberatan dasar terhadap teori pembusukan adalah bahwa teori ini tidaklah cukup untuk menjelaskan pengaruh kegiatan yang mengintervensi antara pembelajaran asli dan ingatan kemudian. Lupa mungkin sangat dipengaruhi oleh kejadian atau peristiwa yang terjadi berikutnya, yang mungkin menghalangi atau dan dalam kasus-kasus tertentu membantu mengingat memori-memori lama yang tersimpan

Konsep-konsep lupa yang umum dan paling luas adalah kehilangan informasi. Namun, berbagai riset yang telah memperlihatkan bahwa berbagai jenis melupakan terjadi pada waktu yang bersamaan. 

Perbedaan utama dapat dibuat antara patologi melupakan dan normal melupakan. Hal ini mengejutkan untuk menjadikan hilangnya informasi  sebagai hal yang normal, tetapi dari sisi lain masuk akal untuk berasumsi bahwa seseorang tidak perlu mencatat semua informasi yang diterima dari lingkungan hidup. sebagian besar dari apa yang kita lihat atau dengar adalah tidak relevan dengan apa kita lakukan. Mengingat bahwa memori memiliki batas yang jelas dalam hal kecepatan proses.

Sedangkan lupa yang normal merujuk pada ketidakmampuan untuk mengakses informasi yang masing tersimpan . seperti ketika anda mau menjawab soal ujian tetapi pada saat itu anda lupa, walaupun informasi itu sudah ada dalam long-term memory anda yang tersimpan. 

Lalu, ketika selesai menyelesaikan ujian anda ingat kembali. Inilah yang dinamakan lupa yang normal. Misalkan,  seperti file favorit anda yang ada di komputer anda tidak menemukan file ada di hard drive, dan penghapusan oleh virus komputer.

Meskipun teori Decay merupakan penyebab penting dari kelupaan. Tampaknya tidak mungkin bahwa teori  Decay adalah satu-satunya teori kelupaan. Lupa karena banyak informasi yang dimiliki bukanlah sebabkan oleh teori Decay tetapi teori Interferensi.  

Teori interferensi  yang pada dasarnya berasumsi bahwa lupa disebabkan oleh persaingan antara ingatan-ingatan yang serupa. Ketika dua atau lebih ingatan serupa diasosiasikan dengan isyarat, pengambilan satu memori dapat memblokir pengambilan yang lainnya. Atau terganggu oleh informasi oleh informasi baru maupun informasi lama. 

Teori ini terdiri dari Interferensi retroaktif (retroactive interference) dan Interferensi proaktif (proactive interference). Interferensi retroaktif adalah ketika memori atau ingatan baru menghambat pengambilan memori-memori lama. Sebagai contoh, sebagai mahasiswa ketika anda belajar di bangku kuliah dengan mata kuliah yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun