Mohon tunggu...
dr. Makhyan Jibril A M.Biomed
dr. Makhyan Jibril A M.Biomed Mohon Tunggu... -

Residen Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Universias Airlangga, Alumni University College London, Peraih Beasiswa Pemerintah Inggris Chevening

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mendadak Meninggal di Reuni 212, Kenapa?

10 Desember 2018   23:21 Diperbarui: 11 Desember 2018   14:09 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Reuni 212 telah menjadi proses pendewasaan politik yang spesial di hati umat islam. Pada tanggal 2 Desember 2018, atas izin dan rahmat Allah, umat Islam Indonesia dari berbagai penjuru di Indonesia dan berbagai macam profesi datang untuk bersatu dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi dan membawa kesejukan bagi warga DKI.

Terlepas dari damainya kegiatan tersebut, ada berita duka yang hadir dari salah satu peserta, yakni Idris yang meninggal dunia mendadak pada pukul 11.00 saat akan meninggalkan lokasi acara. Padahal, menurut pengakuan dari Kakak Idris, Maisuroh, pagi hari saat berangkat bapak Idris terlihat sangat sehat dan bersemangat. 

Berbagai spekulasi pun muncul dari masyarakat terkait penyebab kematian mendadak tersebut. Kebanyakan masyarakat lebih suka untuk menyimpulkan bahwa penyebab kematiannya adalah karena kecapekan. Namun, benarkah hanya karena kecapekan orang bisa meninggal dunia secara mendadak? Bukankah banyak sekali orang dengan pekerjaan fisik yang berat dengan jam kerja yang panjang namun baik-baik saja ketika kecapekan?

Menurut Oxford Medical Dictionary, kecapekan (fatigue) didefinisikan sebagai kelelahan ekstrim akibat pengerahan tenaga baik fisik maupun mental yang berlebihan. Tidak pernah disebutkan bahwa kelelahan adalah penyebab utama dari kematian mendadak. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Maisuroh mengatakan bahwa bapak Idris telah menderita penyakit jantung sejak 15 tahun yang lalu dan telah dipasang ring hingga dua kali.

Penelitian Epic Norfok Study pada 300,322 peserta membuktikan bahwa kelelahan mengakibatkan 1.4x lebih mudah terjadi kematian pada penderita penyakit jantung. Dari sini dapat diduga bahwa penyakit jantung adalah penyebab utama dari kematian mendadak tersebut. Dimana kelelahan menjadi faktor yang memicu serangan jantung koroner berulang. 

Pemasangan ring jantung sebanyak dua kali pada Idris menjadi bukti bahwa terdapat riwayat penyakit jantung koroner. Karena sejatinya ring jantung dipasang untuk melebarkan pembuluh darah koroner yang menyempit akibat plak.

Bagaimana Kecapekan Mengakitbatkan Sumbatan Pembuluh Darah Koroner?

Pada jantung normal, pembuluh darah koroner memberikan suplai makanan yang cukup bagi jantung untuk bisa terus bekerja secara normal. Seiring dengan bertambahnya usia, dinding pembuluh darah koroner akan makin rapuh dan mulai terjadi penumpukan kolestrol dan sel radang sehingga terbentuk plak yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah koroner. 

Pembuluh darah yang diameternya seharusnya sekitar 3 mm ini mengecil menjadi hanya 1 mm. Penumpukan ini akan diperparah dengan faktor risiko lain seperti merokok, diabetes, darah tinggi dan konsumsi lemak berlebih.

Dalam kondisi tubuh yang kelelahan baik fisik maupun mental, tubuh akan merespon dengan melepaskan hormone stres yaitu kortisol, kortisol ini akan meningkatkan tekanan darah. Tak heran kita sering mendengar bahwa stres bikin tensi tinggi. Tekanan darah yang tinggi ini akan mengakibatkan robekan pada plak di pembuluh darah koroner yang memicu terbentuknya bekuan darah mendadak. 

Bekuan darah ini pada akhirnya menyumbat pembuluh darah koroner yang sudah menyempit tadi sehingga suplai makanan dan oksigen pada jantung. Akibatnya, jantung tidak berfungsi seperti sebagaimana mestinya, bergetar secara acak dan bahkan berhenti dan mengakibatkan kematian mendadak.

shutterstock.com
shutterstock.com
Oleh karena itu, sejatinya sangat penting sekali bagi kita semua untuk memulai gaya hidup yang sehat untuk menghindari penyakti jantung ini sedari dini, hindari merokok dan konsumsi lemak berlebihan yang nantinya akan memperparah tumpukan plak di pembuluh darah koroner kita. Bagi orang dengan riwayat penyakit jantung koroner, perlu menjaga tubuh agar tidak terlalu lelah baik fisik maupun mental. 

Disamping itu, konsumsi obat jantung yang telah diberikan dokter harus terus dilanjutkan meskipun tidak ada keluhan dan merasa sehat-sehat saja. Hal ini penting meningat obat tersebut mencegah resiko penyebab kematian mendadak.

Terlepas dari penjelasan medis ini, semua kembali kepada Allah SWT, manusia hanyalah bisa belajar dan berusaha. Apa yang terjadi pada Bapak Idris mungkin merupakan garis takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Bisa jadi ini adalah kematian yang di rindu-rindukan oleh beliau, yakni mati dalam keadaan syahid saat berjihad untuk Allah SWT.

Wallahu A'lam Bishawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun