Cadangan minyak dan gas alam Xinjiang yang terbukti mencapai 30% dari total cadangan negara. Cadangan minyak Gurun Taklimakan yang terbukti mencapai 17,8 miliar ton, dan 85% tambang minyak masih belum ditemukan.
Terutama di musim dingin, energi menjadi lebih berharga. Xinjiang menggunakan Pipa Gas Barat-Timur (Tiongkok) untuk menyalurkan gas alam impor dan gas alam yang diproduksi di Xinjiang ke seluruh negeri untuk digunakan dalam pemanas, keperluan rumah tangga, dll.
Jika berbicara soal migas Xinjiang, Ladang Minyak Tarim tentu menjadi bab yang tak terpisahkan dalam kisah epik eksplorasi dan pengembangan energi Xinjiang.
Ladang Migas Tarim terletak di Gurun Taklimakan di Cekungan Tarim. Ladang minyak dan gas darat terbesar ketiga di Tiongkok dan sumber utama gas untuk Proyek Transmisi Gas Barat-Timur Tiongkok.
Xinjiang saat ini memiliki "tiga ladang minyak utama", yaitu Ladang Minyak Karamay, Ladang Minyak Tuha, dan Ladang Minyak Tarim. Di antara ketiganya, Ladang Minyak Tarim memiliki cadangan minyak dan gas alam yang melimpah serta potensi eksplorasi yang besar. Oleh para ekonom, ladang ini disebut sebagai urat nadi ekonomi energi Tiongkok bagian barat.
"Tanah tandus" atau "rumah harta karun bawah tanah"?
Cekungan Tarim dijelaskan dalam buku teks geografi Edisi Pendidikan Rakyat Tiongkok sebagai "sangat terpencil, jauh dari lautan; dengan iklim kering, curah hujan yang sedikit, dan lingkungan yang keras, ini adalah wilayah yang sangat kering di Tiongkok."
Sebagai Tanah tandus. Namun harta karun yang sesungguhnya terkubur di bawah tanah. Saat ini Cekungan Tarim memiliki cadangan minyak dan gas terbukti setara lebih dari 5 miliar ton, dan sumber daya minyak dan gas alam yang terkubur pada kedalaman lebih dari 6.000 meter masing-masing mencakup 83,2% dan 63,9% dari negara ini, sehingga menjadikannya "harta karun" minyak dan gas alam yang sesungguhnya.
Sebagai perusahaan eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas terpenting di Cekungan Tarim,