Menurut pakar Blue Arrow Aerospace, Zhuque-3 adalah roket metana cair skala besar yang dapat digunakan kembali. Diameter badan roket adalah 4,5 meter, panjang total roket adalah 76,6 meter, dan massa lepas landas sekitar 660 ton dirancang untuk digunakan kembali tidak kurang dari 20 kali, dan daya dukung tidak kurang dari 18,3 ton, yang dapat mendukung persyaratan misi peluncuran jaringan Internet satelit Tiongkok dengan kepadatan tinggi, peluncuran satelit komunikasi besar, dan peluncuran berbagai jenis dari pesawat ruang angkasa.
Selain itu, roket uji tersebut merupakan roket metana oksigen cair satu tahap dengan diameter 3,35 meter dan panjang 18,3 meter, memiliki massa lepas landas sekitar 68 ton dan daya dorong lepas landas 800 kN. Dilengkapi dengan 3 set kaki penyangga pendaratan dan tambahan 4 Sistem kemudi kisi-kisi mengadopsi struktur badan roket baja tahan karat berkekuatan tinggi yang sama dengan roket Zhuque-3; Â membawa kendaraan yang telah mencapai verifikasi penerbangan orbital berkelanjutan, mesin metana oksigen cair berbobot 80 ton yang ditingkatkan Tianque-12 (TQ-12), yang merupakan jenis yang sama dengan roket Zhuque-3, memiliki pendulum ganda ortogonal, penyesuaian daya dorong variabel dari 45% menjadi 111%, dan kemampuan pengapian ganda.
Ini menandai awal dari uji Roket lepas landas dan pendaratan vertikal yang dapat digunakan kembali oleh industri kedirgantaraan komersial Tiongkok. Terobosan dalam penggunaan teknologi kendaraan peluncuran adalah langkah kunci untuk mewujudkan peluncuran luar angkasa berkapasitas besar, berbiaya rendah, dengan frekuensi tinggi (sering), dan dapat digunakan kembali di masa depan.
Misi ini adalah yang pertama di Tiongkok yang mencapai penyalaan sekunder dari roket yang lepas landas dan mendarat secara vertikal dari udara. Kontrol panduan gabungan "mesin kontrol sikap berpendingin kemudi jaringan" dalam lingkungan tekanan dinamis tinggi transonik, serta verifikasi teknis seperti penerapan rekayasa teknologi perbaikan angin ketinggian tinggi secara real-time.
Pengujian tersebut melalui proses "pendakian- mematikan mesin-taksi tak bertenaga-menghidupkan mesin kedua di udara-pendaratan lunak", dan semua indikator memenuhi desain yang diharapkan.
Menurut pakar Blue Arrow Aerospace, roket uji tersebut merupakan roket metana oksigen cair satu tahap dengan diameter 3,35 meter dan panjang 18,3 meter, memiliki massa lepas landas sekitar 68 ton dan daya dorong lepas landas 800 kN. Dilengkapi dengan 3 set kaki penyangga pendaratan dan tambahan 4 sistem kemudi kisi bilah mengadopsi struktur badan roket baja tahan karat berkekuatan tinggi yang sama dengan roket Zhuque-3; 12 (TQ-12) dari jenis yang sama dengan roket Zhuque-3 yang telah mencapai verifikasi penerbangan orbital berkelanjutan. Peningkatan mesin metana oksigen cair dengan pendulum ganda ortogonal, penyesuaian dorong variabel 45% hingga 111% dan kemampuan pengapian ganda.
Roket uji untuk misi ini adalah prototipe teknik yang dibangun dengan mesin skala penuh, yang merupakan bagian penting dari pengembangan teknik roket yang dapat digunakan kembali oleh Blue Arrow Aerospace. Melalui dua uji pemulihan lepas landas dan pendaratan vertikal, tim model berhasil memverifikasi sejumlah teknologi roket utama yang dapat digunakan kembali, meletakkan dasar untuk penerbangan pertama di masa depan dan pemulihan Zhuque-3.
Perusahaan tersebut mengatakan pengujian tersebut merupakan langkah maju yang besar. Mereka mencatat keberhasilan verifikasi metode kontrol gabungan dari gimbaling mesin roket yang dapat digunakan kembali, sistem kontrol reaksi kontrol sikap gas dingin, dan sirip jaringan. Hal ini semakin memvalidasi algoritma panduan dan kontrol roket dalam kondisi ketinggian tinggi, kecepatan tinggi, dan tekanan dinamis tinggi, menurut pakar mereka.
Perusahaan ini juga menggarisbawahi sistem manajemen mutu dan persyaratan manajemen keselamatan pengujian. Hal ini mencakup identifikasi dan pengendalian risiko yang komprehensif, serta prosedur pengoperasian dan rencana tanggap darurat. Pada bulan Juni, perusahaan peluncuran komersial Tiongkok, Space Pioneer, berhasil menghindari bencana saat meluncurkan Tianlong-3 tahap pertama lepas landas secara dramatis selama uji api statis.
