Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Pertama Pintu Tiongkok Terbuka Bagi Agama Katolik

18 September 2024   12:26 Diperbarui: 18 September 2024   12:26 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teman-temannya sangat mengagumi kepribadian dan keterampilan komunikasinya. Raja Jian'an dari keluarga kerajaan sangat tertarik dengan cara pergaulan dia, dan meminta nasihatnya tentang tata cara berteman di negara-negara Barat. Dia menulis "Tentang Persahabatan" (dalam bahasa Mandarin) untuk menjawab pertanyaan ini, yang sebenarnya dianggap sebagai risalah "hubungan masyarakat" di negara-negara Barat waktu.

Upaya Masuk Ke Ibu Kota  Istana Kekasairan

Sumber: tripadvisor.com
Sumber: tripadvisor.com

Ketika persiapan semakin matang, Ricci mulai mencoba masuk ke ibu kota. Dia sangat memahami bahwa di jantung dinasti, pengaruhnya tidak ada bandingannya di tempat lain. Bagi tamu asing yang tak diundang, ibu kota tentu saja merupakan kawasan terlarang, namun selama bertahun-tahun, teman-teman terhormat tersebut pasti akan mendapat kesempatan datang ke Kota Terlarang untuk memberinya nasehat, dan dengan bimbingan langsung dari seseorang, "kawasan terlarang" tersebut. tentu saja tidak akan "dilarang". Terlebih lagi, dia masih dapat memiliki nama sah untuk "memberi penghormatan" kepada Kaisar Ming!

Pada tahun 1598 (tahun ke-26 pemerintahan Wanli), Matteo Ricci yang sudah menjadi seorang sarjana Konfusianisme, memasuki Beijing untuk pertama kalinya di bawah bimbingan Wang Honghai, Menteri Ritus (agama) di Nanjing. Sayangnya, saat itu sedang terjadi perang antara Tiongkok dan Jepang terkait Korea, dan orang asing dicurigai sebagai mata-mata. Ia hanya tinggal di Beijing selama dua bulan sebelum dipindahkan kembali ke selatan.

Dua tahun kemudian, Matteo Ricci pergi ke utara lagi. Tanpa diduga, dia mendapat masalah lagi dalam perjalanannya. Dia ditahan oleh Ma Tang, kasim yang bertanggung jawab di bidang perpajakan di Linqing-Tianjin selama hampir setengah tahun, atas  campur tangan langsung Kaisar Wanli (Ming Shenzong), dia dibebaskan dan diantar ke Beijing (ibu kota).

Matteo Ricci benar-benar seorang psikolog yang berkualitas. Dia tahu bahwa istana kaisar dipenuhi dengan harta/hadiah (upeti) yang tak ternilai harganya. Apakah upeti tersebut dapat memenangkan hati kaisar, barang-barang produk terkini (antik) mungkin akan lebih penting daripada nilai.

Jadi, pemberian hadiah untuk penghormatannya seperti memindahkan toko kelontong, dan yang mulia Kaisar dapat memilih apa yang dia suka: lukisan Tuhan kontemporer, lukisan kuno Perawan Maria, Jesus, relik para santo, berbagai kaca berwarna, mosaik Satu salib, satu volume Peta Segala Bangsa, dua lonceng, besar dan kecil, dua sisi batu kaca warna-warni, harpa Atlantik, delapan cermin dan botol kaca, cula badak, dua gelas pasir, kompas kering, dan aneka warna Atlantik Lautan Total ada empat kunci, lima potong (bal) kain dan rami Atlantik, dan empat koin besar dari Atlantik.

Ada statistik dalam "Koleksi Xi Chao Chongzheng", yang mengatakan bahwa ini adalah "sembilan belas objek dan tiga puluh satu macam". Tidak perlu melihat perhitungan "benda" dan "bagian"-nya dan apakah tepat atau tidak. Bagaimanapun, jika ada satu atau dua barang  ini dapat disukai dan terpilih serta menimbulkan satu atau dua riak di hati kaisar, usahanya akan tidak  sia-sia.

Fakta membuktikan bahwa upeti memang efektif. Kaisar Wanli menyukai benda-benda tersebut karena keahliannya yang luar biasa, keindahannya, dan kebaruannya (produk keterkiniannya). Lukisan cat minyak digantung di istana, dan lonceng yang berbunyi sendiri ditempatkan di paviliun yang dibangun di taman. Karena kecintaannya pada dekor-dekor ruangan ini, kaisar memperlakukan Matteo Ricci seperti tamu terhormat. Dia "menyambutnya karena datang dari jauh, dan menjamu dengan meriah, dan memberinya hadiah yang berlimpah." Dengan cara ini, Matteo Ricci akhiranya dapat  menetap di ibu kota. (di kutip dari kitab "Sejarah Dinasti Ming" volume 326, edisi sela Perusahaan Buku Zhonghua, Beijing/"History of Ming Dynasty", Volume 326, punctuation edition published by Zhonghua Book Company, Beijing.)

Dia dan semua hadiah yang diberikan membawa Kaisar Wanli ke dalam mimpi tentang dunia yang aneh. Kaisar tertarik pada adat istiadat Eropa, seperti kesuburan tanah, gaya arsitektur, gaya pakaian, adat istiadat pernikahan dan pemakaman, dan bahkan detail kehidupan para pendeta. Dia mengirim seorang bendahara untuk menanyakan Matteo Ricci secara detail. Para menteri pun bergegas bertanya kepadanya tentang berbagai hal Barat. Matteo Ricci telah menjadi tamu yang membuat banyak orang ingin berteman, dan arus pengunjung tak ada habisnya setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun