Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Pertama Pintu Tiongkok Terbuka Bagi Agama Katolik

18 September 2024   12:26 Diperbarui: 18 September 2024   12:26 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih dari 200 tahun setelah agama Kristen menghilang pada Dinasti Yuan, pada akhir Dinasti Ming, Jesuit Katolik membuka pintu ke Tiongkok, dan Tuhan datang lagi ke Tiongkok.

Pada posting yang lalu telah dikisahkan tentang Agama Katolik tidak berhasil mengakar dan menyebar luas di luar daratan Tiongkok pada Dinasti Yuan. Tapi hingga tahun 1598 dengan datangnya missionaris Pastur Metteo Ricci yang legendaris ke Beijing pengaruh dan penyebaran agama Kristen Katolik membuka lembaran baru di Tiongkok. Baca:

Mengapa Agama Katolik Tidak Berhasil Mengakar dan Tersebar Luas di Tiongkok?

https://www.kompasiana.com/makenyok/66dbbba3ed641553630c6034/mengapa-agama-katolik-tidak-berhasil-mengakar-dan-tersebar-luas-di-tiongkok

Ketukan Yesuit membuka pintu Tiongkok itu bukanlah suatu kebetulan. Dia mempunyai latar belakang yang tidak biasa dan kekuatan yang tidak biasa.

Saat itu, Barat tidak lagi seperti dulu. Mereka telah mengalami gerakan Renaisans, dan fajar budaya ilmiah modern telah menyingkirkan malam panjang ketidaktahuan teologis abad pertengahan dan era baru muncul dari sana. Penjelajah Barat mencapai "Penemuan Geografis Hebat" dengan prestasi "merangkul bumi terlebih dahulu". Di satu sisi, mereka memperluas pasar dunia dan memainkan gerakan penjarahan kolonial; di sisi lain, mereka memperkuat hubungan antar budaya di sekitar dunia dan mempromosikan penyebaran peradaban Barat.

Dengan latar belakang sejarah inilah para misionaris Barat, yang diberi tugas ganda, yaitu "menyelamatkan jiwa" dan "menambang emas," bergandengan tangan dengan para pengusaha dan berbondong-bondong ke seluruh penjuru dunia tanpa henti.

Saat itu, banyak barang yang mereka bawa di kepala (keilmuan) dan  di bagasi, dari yang tidak berwujud hingga yang berwujud, benar-benar berbeda dari pendahulunya. Di antara para misionaris yang datang ke timur, Jesuit Katolik adalah orang-orang yang cekatan dan kuat. Tentu saja mereka tidak akan mengabaikan atau melepaskan negara besar seperti Tiongkok.

Ketika Matteo Ricci datang ke Beijing pada tahun 1598 untuk membuka jalan penyebaran Injil, dia tidak pernah membayangkan bahwa industri jam tangan Shanghai di akhir Dinasti Qing akan menganggapnya sebagai pendiri dan mempersembahkan dupa setiap bulan.

Saat itu, Tiongkok telah memulihkan garis keturunan kekaisaran Han, dan pemiliknya adalah keluarga Zhu. Skala besar Kekaisaran dan kemegahan istana kerajaan di dinasti ini membuat Kekaisaran Yuan terlihat kerdil.

Namun, kaisar Ming tidak memiliki kemurahan hati dan keluasan pikiran seperti Kublai Khan, dan tampaknya sudah menjadi tradisi keluarga untuk menjadi kaisar secara tertutup. Tak perlu dikatakan lagi, ada banyak gerbang istana. Belakangan, bahkan gerbang negara di segala penjuru ditutup rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun