Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Agama Kristen dan Marco Polo Hingga Tiba di Tiongkok

11 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:07 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gutenberg.org

Nama kakek dan ayah Wang Khan, menteri Ke'lie pada masa pemerintahan Jenghis Khan, jelas ada hubungannya dengan agama Kristen. Putri Zhahe Ganbu, Sharheheitini, ibu kandung Meng Ge dan Kublai Khan, juga menganut agama ini. Ada banyak pengikut Nestorianisme di keluarga dan istana Mongol Khan. Adapun aktivitas Nestorian di tingkat masyarakat akar rumput juga dapat ditemukan jejaknya.

Bangsa Mongol tidak hanya mempunyai hubungan dekat dengan Nestorianisme, namun juga mempunyai kontak langsung dengan Katolik jauh sebelum mereka menguasai Tiongkok.

Pada tahun 1246, Jean de Plen Carpin, yang merupakan utusan kepausan, datang ke ibu kota Mongolia di Kazakhstan dan menghadiri upacara penobatan Guyuk Khan. Pada tahun 1254, William dari Rubruk yang beragama Katolik Prancis juga datang ke ibu kota Mongolia dan mengunjungi Mongke Khan (11 Januari 1209 -- 11 Agustus 1259). Mereka semua menulis laporan kunjungannya ke Mongolia, memperkenalkan banyak aspek situasi di Mongolia, yang telah diwariskan dan menjadi bahan referensi berharga untuk mempelajari sejarah Mongolia, Dinasti Yuan dan sejarah Tiongkok utara yang memberi banyak informasi tentang agama Kristen di Mongolia.

Marco Polo Tiba di Tiongkok

Kubilai Khan secara pribadi, sebelum pindah/menyerbu ke selatan untuk mendirikan Dinasti Yuan, menghubungi Gereja Katolik dengan minat dan antusiasme khusus melalui saudara Nicolo Polo dan Maffeo Polo di Italia. Kedua pedagang Venesia kelahiran bangsawan ini terutama didorong oleh keinginan akan uang daripada semangat keagamaan untuk menjelajahi Timur. Pada tahun 1265, mereka datang ke Shangdu, ibu kota Mongolia pada waktu itu (yaitu Kaiping, di tepi utara Sungai Dongshan di sebelah timur Zhenglan Qidong di Mongolia Dalam saat ini) untuk berziarah.

Kubilai Khan menerima para tamu dengan baik dan ramah, dan bertanya dengan penuh minat tentang situasi di negara-negara Barat, dan "sangat perhatian dengan kondisi hidup dan kerja Paus, tujuan gereja, ibadah agama dan ajaran Kristen". Ia juga dengan tulus menunjuk saudara-saudara Polo untuk menjadi utusan mengunjungi Paus, dan mengundang Paus untuk memilih 100 orang yang mahir dalam teologi agama dan akrab dengan tujuh seni (retorika, logika, tata bahasa, aritmatika, astronomi, musik, geografi) untuk datang ke Tiongkok, untuk bertukar pikiran dengan cendikiawan Mongolia dan mempromisikan ajaran mereka.

Dia juga secara khusus meminta mereka untuk membawa minyak suci dari lampu yang selalu menyala di Makam Suci Yesus Kristus, dengan mengatakan bahwa mereka menghormati Yesus dan menganggapnya sebagai Tuhan yang benar. Polo bersaudara menerima misi tersebut dengan berlutut, mengatakan bahwa mereka bersedia melewati api dan air  (mara bahaya perjalanan) untuk misi tersebut.

Polo bersaudara ini benar-benar menepati janjinya. Mereka melalui segala macam kesulitan dan bahaya untuk kembali ke tanah air, menghubungi Tahta Suci, dan melakukan perjalanan khusus ke Yerusalem untuk mengambil relik suci misi Paus Gregorius X.  

Bersama dua pendeta yang diutus oleh Paus dan putra (keponakan) mereka yang berusia 17 tahun, Marco Polo, mereka sekali lagi memulai perjalanan ribuan mil ke arah timur. Tahun ini kebetulan merupakan tahun ketika Kublai Khan mendirikan Dinasti Yuan (1271).

Namun belum jauh dari perjalanan, kedua pendeta itu mundur karena tidak tahan akan kesulitan perjalanan. Tapi ketiga anggota keluarga Polo terus bergerak maju tanpa menyerah. Mereka melewati Mesopotamia Suriah, melintasi seluruh wilayah Iran, melintasi gurun Asia Tengah, dan melintasi Dataran Tinggi Pamir.

Setelah mengalami beberapa kali cuaca dingin dan panas, mereka tiba di Xanadu/ Shangdu pada tahun kedua belas Dinasti Yuan (1275).  Saat itu, Kublai Khan untuk sementara ditempatkan di sini dalam sebuah "tur".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun