Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agama Kristen Pertama Kali Masuk ke Tiongkok

10 Agustus 2024   11:52 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:52 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persia juga merupakan negara dengan sejarah dan peradaban yang panjang. Sejak Dinasti Han Barat, utusan Tiongkok telah berada di sana dan menjalin hubungan antara Tiongkok dan Persia. "Jalur Sutra" yang terkenal melewati negara itu, yang kemudian menjadi "tenggorokan" yang menghubungkan Timur dan Barat, dan akhirnya mencapai pantai Mediterania.

Ikatan budaya antara Tiongkok dan Persia memiliki sejarah panjang. Namun, pada periode sebelum Nestorianisme memasuki Tiongkok, karena hambatan dari Turki, komunikasi antara Tiongkok dan Persia pada dasarnya terputus. Pada tahun-tahun awal Kaisar Zhenguan di Dinasti Tang, Turki Timur dikalahkan, dan Turki Barat juga menyerah kepada Dinasti Tang. Hanya setelah transportasi antara Tiongkok dan Persia dipulihkan, orang-orang Nestorian dapat pergi ke arah timur (Tiongkok).

Isi pertukaran budaya Tiongkok-Persia cukup luas, dan agama hanyalah salah satu aspeknya. Dari aspek ini saja, tidak hanya didominasi oleh Nestorianisme. Jauh sebelum Nestorianisme, Fujiao (Yinxian, yaitu Zoroastrianisme tau agama pemuja api), yang merupakan produk "pribumi" Persia, telah diperkenalkan ke Tiongkok selama Dinasti Selatan dan Utara (tahun 420-589M).

Sekitar pada waktu yang sama dengan Nestorianisme, Manikheisme juga datang ke Tiongkok dari Persia. Agama Islam yang baru muncul dari buaiannya di Jazirah Arab pun terseok-seok, selain terangkut melalui jalur laut, juga berkat upaya tak kenal lelah bangsa Persia untuk memeluknya.

Pada saat itu, Tiongkok mengambil sikap menyambut semua pendatang dan memperlakukan mereka dengan sopan dan santun terhadap agama-agama asing tersebut. Bukan hanya Nestorian saja yang mendapat sambutan dan dukungan kerajaan pada Dinasti Tang saja, semua aliran dan agama luar sepenuhnya terbuka untuk umum. Ini menunjukan pikiran luas terbuka dan kemurahan hati, dan vitalitas dinasti yang makmur.

Negara yang kuat dan makmur memberikan dinasti pada waktu itu kepercayaan diri yang cukup untuk tetap bertahan dan memperluas keterbukaannya terhadap dunia luar.

Dan keterbukaan terhadap dunia luar akan semakin mendorong pembangunan yang kuat dan sejahtera. Ini membentuk siklus yang baik, dan berdasarkan landasan kebudayaan yang terakumulasi di masa lalu, kebudayaan Tang bersifat luas, segar, cemerlang, dan menjadi puncak kebudayaan Tiongkok kuno dan puncak kebudayaan dunia pada saat itu.

Pesona uniknya menarik banyak orang dari seluruh dunia, mulai dari utusan resmi hingga pengunjung pribadi, dari cendekiawan hingga pendeta dan biksu, dari pedagang dan turis hingga musisi dan penari, dll. Ini telah menjadi salah satu pusat pertukaran budaya paling makmur di dunia saat itu......

Pada paruh pertama Dinasti Tang yang berada dalam lingkungan sosial terbuka tentu menunjukkan pola budaya yang beragam dan toleran, namun bukan berarti semua faktor budaya berada pada posisi yang setara.

Diantaranya, hanya Konfusianisme, Budha dan Taoisme yang utama. Mereka terkait erat dengan takhta istana kekaisaran, yang menarik perhatian kaisar Dinasti Tang yang tak tertahankan. Mereka berperan sebagai protagonis (peran uatma) di panggung kebudayaan Tiongkok, menampilkan drama yang hidup dan harmonis.

Ketika Alopen sendiri membawa kaum Nestorian ke Tiongkok dengan sikap yang agak asing dan "rasa malu-malu", dia tidak memiliki kesempatan untuk ikut campur dalam situasi tersebut dan memberikan pengaruh yang penting. Dia hanya bisa berdiri berdampingan dan menyaksikan ketiga ajaran tersebut menunjukkan kekuatan magis mereka dengan takjub. Tiga ajaran atau dua agama ini mendominasi, dan kedua agama (Buddha dan Tao) ini berkembang pesat di Tiongkok. (Akan dibahas pada lain kesempatan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun