Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (5)

25 Juli 2024   11:35 Diperbarui: 25 Juli 2024   11:37 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu dia seorang harus merawat lebih dari 20 pasukan yang terluka dan sakit sendirian. Wang Qingzhen tidak hanya merawat yang terluka dengan baik, tetapi juga menyanyikan lagu daerah kampung halamannya untuk menyemangati mereka mengatasi rasa sakit.

Sumber: j.eastday.com
Sumber: j.eastday.com
Saat Huang Jiguang tewas, dia ikut melakukan penataan jenazah Huang Jiguang. "Dia mempertahankan postur yang sama seperti saat dia tewas" selama Pertempuran Shangganling. Prioritas utama Wang Qingzhen dan rekan-rekannya memilah-milah sisa-sisa jasad para martir secepatnya.

Sumber: j.eastday.com
Sumber: j.eastday.com

Kenangan Wang Qingzhen saat masa tua menuturkan: Jenazah Huang Jiguang diangkat tinggi-tinggi, mereka mempertahankan postur yang sama seperti saat diatewas, dadanya ditembus, meninggalkan lubang peluru seukuran mangkuk.

Adegan ini membuat semua orang menangis, dengan menyeka air matanya, Wang Qingzhen berkata kepada rekan-rekannya, "Berikan seragam baru kepada rekan-rekan kita. Biarkan mereka kembali ke tanah airnya dengan bersih."

Pakaian Huang Jiguang yang berlumuran darah menempel di tubuhnya dan tidak bisa dilepas, para petugas kesehatan menangis dan merendam terlebih dahulu pakaian yang berdarah dalam air hangat, kemudian menggunakan gunting untuk memotongnya sepotong demi sepotong dan mengupasnya.

Saat mengenakan seragam militer baru pada tubuh (mayat) Huang Jiguang, dia tidak bisa menurunkan tangannya, tidak peduli seberapa keras dia mengangkatnya, para perawat memberisihkan dengan hati-hati menggunakan handuk panas untuk menghangatkannya lengan dan punggung Huang Jiguang, setelah tiga hari tiga malam penuh lengan sang martir Huang Jiguang akhirnya terlepas. Kemudian dia diberi seragam militer baru.

Semua orang berbaris dan dengan sungguh-sungguh dan hidmat memberi hormat militer.

Sumber: j.eastday.com
Sumber: j.eastday.com

Dalam pertempuran Shangganling, muncullah banyak pahlawan-pahlawan PVA yang patriotis yang menjadi legenda dalam dunia kemiliteran. Bersambung ..... baca:

Pertempuran Bukit Shangganlin di Perang Korea (6)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun