Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (5)

25 Juli 2024   11:35 Diperbarui: 25 Juli 2024   11:37 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Posisi 0 adalah pijakan terakhir untuk menuju puncak utama, jika hingga fajar PVA tidak bisa mengambil posisi ini, keadaan medan pertempuran akan berdampak secara keseluruhan.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Wei Diren -- Petugas Propaganda Resimen ke-135 Divisi ke-45 Tentara Relawan PVA pada saat itu menuturkan: Saat itu, komandan kompi melapor kepada kepala staf. Dia mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di kompi mereka sekarang. Dia satu-satunya yang tersisa di kompi mereka. Hanya ada satu instruktur yang tersisa, satu petugas komunikasi, dan satu operator walkie-talkie pasukan hanya tinggal segini. Komandan kompi mengusulkankan agar instruktur dan saya bergabung untuk pergi.

Saat itu, Huang Jiguang, prajurit PHB kepala staf batalion Zhang Guangsheng, berdiri di belakangnya. Prajurit ini berasal dari Kabupaten Zhongjiang, Sichuan ini tampak masih sedikit marah. Ketika dia mendengar bahwa komandan kompi akan meledakkan bunker, Huang Jiguang berkata, "Kamu tidak boleh pergi. Kamu adalah komandan kompi. Kamu harus memimpin pasukan. Saya saja yang pergi!"

Zhang Guangsheng kemudian menunjuk Huang Jiguang sebagai pemimpin pasukan kompi ke-6, dan dia membawa tentara Xiao Dengliang dan Wu Sanyang untuk melaksanakan misi peledakan.

Sumber: tyt.hainan.gov.cn
Sumber: tyt.hainan.gov.cn

Li Mingtian, lahir di Bo'ai, Provinsi Henan pada bulan Januari 1929, bergabung dengan tentara pada bulan Oktober 1947 dan PKT pada bulan Februari 1949. Ia bergabung dengan PVA masuk Korea tiga kali pada tahun 1951, 1952 dan 1971, dan menjabat sebagai perwira, editor dan instruktur, dan Divisi Tentara Relawan/PVA ke-45. Wakil Kepala Seksi dan Kepala Seksi Propaganda, Direktur Seksi Propaganda Tentara Pembebasan Rakyat ke-15, Direktur Seksi Penerangan, Menteri Kebudayaan, dan Menteri Propaganda dari Departemen Politik Angkatan Udara dari Komisi Militer Pusat.

Selama periode memasuki DPRK/Korea, ia adalah orang pertama yang mempublikasikan di dalam ketentaraan perbuatan para pahlawan dan model seperti Huang Jiguang, Sun Zhanyuan, dan Yi Caixue, serta cerita-cerita seperti "Satu Apel".

Li Mingtian - Saat itu wakil kepala Bagian Propaganda Divisi 45 Tentara Relawan/PVA menuturkan: Setelah merebut dua bunker tersebut, Wu Sanyang tewas dan Xiao Dengliang terluka parah. Senapan mesin bunker terakhir musuh masih memblokir pasukan kita di bawah. Huang Jiguang sudah mengalami 5 luka saat itu, dia melemparkan granat tabung terakhirnya sejauh 5 meter dari bunker musuh, meledakkan setengah dari bunker musuh. Tanpa diduga, senapan mesin pasukan PBB di dalamnya tiba-tiba mulai menembak lagi. Melihat rekan-rekannya berjatuhan di punggung bukit satu demi satu, Huang Jiguang melakukan tindakan heroik tanpa pamrih dalam sekejap. Huang Jiguang melompat dan menggunakan kekuatan terakhirnya untuk bergegas menuju bunker musuh, dan melompat memblokir lubang senapan mesin dengan tubuhnya.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Komandan kompi Wan Fulai meneriakkan slogan "Balas dendam untuk Huang Jiguang!!!" dan memimpin bala bantuan menerjang ke posisi 0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun