Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (4)

23 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 23 Juli 2024   16:23 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zhang Jun menceritakan kemudian: Karena saat itu perang relatif sedang gencar-gencarnya, maka saya meminta dia untuk duduk di atas motor, langsung menghadap komandan resimen ke-3 untuk menerima perintah.

Dengan cara ini, melalui penjelasan demikian dan penjelasan terus-menerus secara lisan, Zhang Jun membutuhkan waktu dua hari untuk menyampaikan perintah satu demi satu, dan berbagai unit mulai berkumpul di Shangganling. Saat ini, unit terjauh dari Korps ke-12 hanya berjarak tiga puluh kilometer dari Shangganling. Biasanya, hanya dibutuhkan waktu beberapa jam perjalanan sudah bisa sampai, tapi kali ini para prajurit PVA tidak pernah menyangka bahwa mereka akan membutuhkan waktu beberapa kali lebih lama dari biasanya untuk menyelesaikan perjalanan ini.

Bala bantuan tiba di dekat medan perang

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Pria di foto di atas bernama Zhang Junmin. Saat itu, dia adalah seorang prajurit dari Batalyon 1 Resimen ke-93 dari Divisi ke-31 Koprs ke-12. Batalyon mereka adalah satuan pertama yang menerima perintah untuk memperkuat Shangganling atas perintah tersebut, Zhang Junmin dan pasukannya segera bergegas menuju Shangganling tanpa henti, sampai ke Shangganling. Suara meriam bergemuruh di sepanjang perlanannya, dan cahaya api terus menerus membelah langit malam, Zhang Junmin tahu bahwa pertempuran sengit sedang menunggu dia.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Zhang Junmin tua menceritakan: Divisi kita berangkat pada malam hari. Saat itu setelah pertempuran, kuping saya tidak mendengar suara artileri, hanya dapat melihat kilatan cahaya bertubi-tubi, begitu kilatan cahaya terlihat suara ledakan bom terdengar. Begitu satu ledakan diikuti ledakan lain berturut-turut dari punggung gunung terus ke jurang gunung sepanjang jalan, maka atasan Koprs kita mengatakan, jika Korps kamu bisa membawa setengah dari anggota Korps sampai selamat ke atas adalah suatu kemenangan, tapi hasilnya tidak berhasil membawanya ke atas.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Zhao Chouhai – Komandan Batalyon 1 Divisi 31 Tentara PVA ke-12 menceritakan: Ada banyak pasukan yang mati di sepanjang jalan, dan mayatnya tidak satu pun ada yang masih utuh, ada yang kehilangan lengah, kaki dan kepala, di sana sini ada yang hanya tertinggal tangan, kaki dan kelapa saja, bahkan bagi orang yang penakut benar-benar menakutkan, dan membuat orang takut setengah mati.

Van Fleet, panglima tertinggi resimen AS Kedelapan, sebenarnya tidak menggunakan taktik yang rumit untuk menyerang Shangganling. Dia menggunakan pesawat dan meriam yang tak terhitung jumlahnya untuk meluncurkan peluru artileri dalam jarak pendek untuk melakukan pemboman terkonsentrasi tanpa mempedulikan biayanya dengan cara yang mewah/boros, dia menciptakan istilah militernya sendiri "Van Fleet Ammunition".

Menurut dokumen data yang sudah dideklasifikasi.  Dalam tabel statistik konsumsi amunisi militer AS selama Pertempuran Shangganling. Dari tabel itu, kita dapat melihat bahwa Pertempuran Shangganling berlangsung selama 43 hari,  militer AS mengonsumsi lebih dari 1,9 juta peluru artileri dan lebih dari 5.000 bom udara. Pada puncak perang, mereka menghabiskan lebih dari 300.000 peluru artileri dan lebih dari 500 bom udara dalam satu hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun