Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (4)

23 Juli 2024   09:25 Diperbarui: 23 Juli 2024   09:28 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi taktik apa yang akan dia terapkan untuk menstabilkan situasi perang dan mendapatkan kembali semua pos-pos permukaan di Shangganling?

Pertempuran Jungkat-jungkit Shangganling

Sumber: mod.gov.cn
Sumber: mod.gov.cn
Selama empat hari empat malam, dua ratus prajurit pemberani PVA, dibombardir  dengan dua juta peluru artileri PBB, yang kemudian disusul dengan serbuan pasukan PBB dengan taktik lautan manusia yang dilindungi dengan tembakan artileri, bagaimana PVA bisa meraih kemenangan?

Pada pukul 03.30 pagi 14 Oktober 1952, pasukan PBB di medan Perang Korea tiba-tiba melancarkan serangan sengit ke Shangganling. Para pasukan PVA  yang menjaga pos ketinggian 537,7 dan 597,9 Shangganling berjumlah dua kompi, pertempuran berlanjut hingga pukul 12 siang pada hari itu.  Dua  kompi tersebut telah kehilangan dua pertiga, kekurangan air, makanan dan amunisi hanya tinggal beberapa, pada saat ini, ledakan tembakan artileri yang hebat memutuskan saluran telepon di pos tersebut.

Pada saat ini, Cui Jian’gong, komandan Divisi ke-45, sangat cemas di pos komando sehingga komandan divisi ini menjadi gelisah. Komandan divisi ini yang pernah ikut serta dalam revolusi tahun 1935 dan bertempur dalam "Pertempuran Pingxingguan" dan "Nine-Way Siege" selama perang di Tiongkok daratan terus merokok sejak pasukan PBB membombardir Shangganling, lantai sudah penuh dengan puntung rokok, dua kompi yang ditempatkan di Shangganling adalah pasukannya.

Sedang telpon sudah tidak sambung, dan semua anggota PHB (komunikasi) sudah ditugaskan ke luar, hingga saat itu belum ada kabar masuk bagaimana situasi pertempuran di Shangganling.

Ketika Komandan Cui Jian’gong merasa cemas, seorang tentara di sebelahnya menyerahkan teleskop dan berkata, "Komandan, lihat cepat." Cui Jian’gong mengambil teleskop dan tertegun. Dia menatap Shangganling dengan mulut setengah terbuka melihat lebatnya tembakan artileri, Cui Jian’gong berkata, "Ada begitu banyak peluru artileri, seperti pangsit dijatuhkan dari panci, gila!, benar-benar seperti pangsit yang dijatuhkan dari kuali!."

Menurut statistik pasca perang, pada hari Pertempuran Shangganling pada 14 Oktober 1952, pasukan PBB menembakkan lebih dari 400.000 peluru artileri ke posisi Shangganling, dengan rata-rata enam peluru ditembakan per detik, setiap kali setelah di bombardir, berkelompok pasukan PBB mulai menyerang perbukitan, tapi 2 kompi pasukan PVA yang mempertahan di posisi ini hari itu berhasil memukul mundur lebih dari 20 kali penyerbuan musuh.

Pada awal Shangganling, hanya ada dua kompi yang menjaga dua bukit dan dua dataran tinggi. Setelah gelombang penyerbuan pertama, sudah tidak banyak pasukan yang tersisa dalam beberapa hari pertempuran.

Tepat ketika Cui Jian’gong sangat cemas, telepon tiba-tiba berdering. Di ujung lain telepon ada Wang Fuxin, komandan kompi pertama yang mempertahankan Dataran Tinggi 537.7. Dia melaporkan situasi tersebut kepada Cui Jiangong secepat mungkin, tapi teleponnya hanya bertahan tiga menit, tapi tiba-tiba terputus lagi.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun