Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (3)

21 Juli 2024   09:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:24 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena ada keyakinan di hati mereka, mereka pasti mencapai kemenangan. Para prajurit di Shangganling bahkan tidak bisa minum air. Qin Jiwei lebih cemas daripada siapa pun. Dia sangat geram sehingga memberikan perintah siap mati kepada departemen logistik tentara untuk mengangkut perbekalan ke terowongan dengan segala cara.

Segera setelah Pertempuran Shangganling dimulai, Tentara PVA membentuk tim transportasi dan tim tandu yang terdiri dari hampir 10.000 orang. Mereka terus melintasi blokade setiap hari untuk mengangkut perbekalan dan orang-orang yang terluka. Terowongan di Shangganling hanya berjarak 500 meter dari terowongan terdekat puncak utama Wushengshan (Pike's Peak). Jarak terjauhnya hanya lebih dari 1.000 meter, namun dalam banyak kasus, beberapa orang bahkan bisa kehilangan nyawa hanya untuk mengantarkan sekotak amunisi.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Personil transportasi dikirim secara bertahap, tetapi mereka terkena tembak di garis blokade tembakan satu demi satu. Selama seluruh misi transportasi di Shangganling, PVA mengorbankan lebih dari 1.700 personel transportasi, yang merupakan jumlah korban terbesar di seluruh wilayah Shangganling, atau menyumbang 14% dari total jumlah korban jiwa.

Sumber: news.cn
Sumber: news.cn

Prajurit pasukan logistik Tentara Relawan/PVA membawa kurang lebih 100 kilogram kotak amunisi di punggung mereka dan melintasi pegunungan dan punggung bukit untuk memastikan pertempuran di garis depan tidak kehabisan amunisi.

Sumber: k.sina.cn
Sumber: k.sina.cn

Nama pria ini adalah Ning Tiyuan, penduduk asli Hubei. Dia awalnya adalah petugas keamanan untuk resimen tertentu. Setelah pertempuran Shangganling dimulai, dia untuk sementara ditunjuk sebagai penjabat instruktur kompi tandu, bertanggung jawab untuk mengangkut perbekalan ke atas gunung dan mengangkut yang terluka menuruni gunung.

Tim tandu Ning Tiyuan bertanggung jawab atas jarak dari posisi Shangganling ke pos komando kamp. Ini adalah jalan pegunungan dengan total panjang 2.500 meter. Gunung itu curam dan berada di bawah kendali enam blokade musuh, pada saat-saat tegang mengangkut perbekalan bagi tim tandu Tiyuan harus bolak-balik beberapa kali dalam semalam.

Padahal, setiap prajurit di tim tandu tahu bahwa kemungkinan kematian meningkat dengan setiap langkah tambahan. Suatu ketika satu hari, kadang atasan memberi tugas kepada Ning Tiyuan, tapi malam hari itu, dia harus memanfaatkan kegelapan untuk mengirimkan amunisi dan membawa yang terluka posisi No.6 Shangganling. Untuk mengurangi korban yang melintasi blokade tembakan, dia memerintah supaya pergi satu regu setiap kali jalan saja, dan jarak antara setiap prajurit dan prajurit harus dijaga setidaknya sepuluh meter selama transportasi.

Ning Tiyuan menuturkan: Blokade tembakan artileri musuh sangat parah dan gencar. Semakin banyak orang yang naik, semakin besar pula korban jiwa. Dalam hal ini, saya memberitahu yang pergi 8 regu, dan terus berkomunikasi dengan saya, saat turun jangan telalu banyak orang. Setiap regu terdiri dari 12 pasukan dengan memanggul amunisi, logistik dan tandu, merayap dalam kegelapan malam menujut pos 6 di Shangganling, semalaman saya terus cemas dan khawatir, jangan sampai semua menjadi korban tewas, jika itu terjadi bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun