Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pertempuran Bukit Shangganling di Perang Korea (3)

21 Juli 2024   09:21 Diperbarui: 21 Juli 2024   09:24 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: mod.gov.cn
Sumber: mod.gov.cn

Ini adalah Terowongan No. 1 terbesar di Shangganling pada saat itu. Bagian atasnya terbuat dari batu kapur setebal 35 meter, yang berarti hampir tidak mungkin bagi militer AS untuk menghancurkannya dengan peluru artileri konvensional, sehingga ada pihak AS yang menjadi cemas.

Saat itu Jenderal Omar Nelson Bradley adalah Ketua Pertama Kepala Staf Gabungan AS, dan dia memainkan peran penting selama Perang Korea. Bradley menjabat sebagai penasihat militer senior untuk Presiden Harry S Truman.

Dia datang ke Kantor Kepresidenan Gedung Putih untuk menganalisis situasi perang saat itu kepada Presiden Harry S Truman. Kalimat paling kritis di antaranya adalah jika lawan mengadopsi taktik defensif dalam terowongan tersebut, setidaknya tentara AS dan PBB, sedikitnya butuh waktu dua puluh tahun bagi mereka untuk bisa mencapai Sungai Yalu.

Setelah mendengar laporan Bradley, sebuah pemikiran muncul di benak Truman: Haruskah dia menggunakan kartu truf itu? Sejak saat itu, Truman menyatakan di banyak kesempatan publik bahwa AS akan mengambil langkah apa pun yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan situasi militer.

Ini juga termasuk bom atom. Akankah pernyataan Truman membuat Relawan Rakyat Tiongkok (PVA) takut?

Sumber: peopleapp.com
Sumber: peopleapp.com

Faktanya, Ketua Mao telah lama melawan praktik Amerika ini. Di atas ini adalah poster propaganda yang populer pada tahun 1950-an. Isinya mirip dengan apa yang dikatakan Ketua Mao yang menyatakan dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Amerika Louis Strong: "Semua kaum reaksioner adalah macan kertas, tampak menakutkan namun kenyataannya tidak."

Faktanya, istilah "macan kertas" bukannya tanpa dasar ilmiah. Korea Utara adalah negara pegunungan. Jika bom atom dijatuhkan, tingkat kematiannya akan sangat berkurang, selain itu, jika AS menggunakan bom atom di Korea Utara, yang berdiri di belakang Tiongkok dan Korea Utara, masih ada Uni Soviet yang juga memiliki senjata nuklir yang tidak akan pernah setuju.

Apa yang dilakukan Truman saat itu hanyalah gertakan saja, dan Ketua Mao sudah melihatnya dengan jelas ancaman ini.

Propaganda ancaman nuklir AS telah terungkap. Pertempuran Shangganling di Semenanjung Korea masih berlangsung. Bagaimana cara mereka menghadapi PVA di terowongan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun