Sanggam-ryng/Shangganling atau Triangle Hill (Bukit Segitiga) sebagaimana dinamai oleh komando PBB, adalah bukit berhutan yang tampak berbentuk V jika dilihat dari udara atau di peta. Bukit 598 terletak di ujung V dan menghadap ke lembah Gimhwa kurang dari 2 km (1,2 mil) ke selatan. Dari puncak ini, dua punggung bukit memanjang ke timur laut dan barat laut. Punggungan di sebelah barat laut didominasi oleh bukit yang dijuluki "Pike's Peak (Wushengshan)". Yang lainnya menghubungkan ke sepasang bukit yang dijuluki "Jane Russell". Punggungan yang kurang menonjol, bernama Sandy, melandai ke timur. Di seberang lembah Sandy ada Sniper Ridge.
Sasaran langsung PBB adalah Triangle Hill (381917LU 1272752E), sebuah punggung bukit berhutan di dataran tinggi 2 kilometer (1,2 mil) di utara Gimhwa-eup. Bukit itu ditempati oleh para veteran Korps ke-15 PVA. Selama hampir sebulan, pasukan AS dan Tentara Republik Korea (ROK) melakukan upaya berulang kali untuk merebut Triangle Hill dan Sniper Ridge yang berdekatan. Meskipun terdapat keunggulan dalam artileri dan pesawat, meningkatnya jumlah korban di PBB mengakibatkan serangan dihentikan setelah 42 hari pertempuran, dan pasukan PVA kembali ke posisi semula.
Di tengah Paralel ke-38 Korea Utara, terdapat dua bukit kecil bernama Shangganling di sisi selatan Pike's Peak (Gunung Wushengshan). Meskipun ini juga merupakan posisi garis depan PVA, belum pernah terjadi pertempuran yang relatif sengit di Korea Utara. Namun, pada bulan Juni 1952 setelah bulan Agustus, komandan koalisi mulai sering datang ke daerah ini, dan pesawat militer AS sering melayang di sini di ketinggian rendah untuk melakukan kegiatan pengintaian posisi PVA Tiongkok dan tentara Korea Utara.
Ini adalah dataran tinggi 597,9 dan puncak utama 537,7, yang secara kolektif dikenal sebagai Shangganling, dengan ketinggian lebih dari 500 meter, di belakangnya terdapat Pike's Peak (Gunung Wushengshan) dengan ketinggian 1061,7.
Terdapat jalan antara dan Pegunungan Barat yang berdekatan, mengarah langsung ke Dataran Pyongkang di belakang. Jika militer AS yang sangat sarat dengan alutsista mobil menerobos ke Dataran Pingkang, itu akan menghancurkan seluruh Garis ke-38 dan mengancam sistem pertahanan PVA (Tiongkok).
Ini adalah Qin Jiwei, komandan PVA Korps ke-15 pada saat itu, dia baru saja menginjak usia 38 tahun, dia berasal dari Hong'an, Provinsi Hubei, dan bergabung dengan korps sukarelawan Tiongkok pada usia 13 tahun ketika masa Perang Pembebasan, ikut serta dalam Long March dan perang Anti-Jepang. Dia memiliki keterampilan tertentu ketika memimpin pasukan untuk berperang.
Namun, sejak Korps PVA ke-15 mengambil alih pertahanan Shangganling pada bulan April 1952, Qin Jiwei menempatkan kekuatan pertahanan utama di jalan utama yang mengarah ke Dataran Pyongkang.
Dan di setiap puncak bukit Shangganling, hanya ditempatkan satu kompi untuk pertahanan. Kenapa hal ini dilakukan?
Karena militer AS pada saat itu tampaknya di tempatkan dataran di sebelah barat Shangganling, mengingat dan mobilitas pasukan militer AS yang ditunjang alutsistanya yang ada di sana. Jika pasukan utama Korps ke-15 ditempatkan ke arah Sahngganling dan pasukan AS dan PBB yang sarat alutsista mekanik menyerang dengan memanfaatkan keungulan mereka, maka pasuka PVA jelas tidak akan mampu menahannya.