Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Madame Perlinghi Pahlawan Wanita Dunia yang Sahaja "Lupakan saja Saya"

22 Juni 2024   18:27 Diperbarui: 23 Juni 2024   07:51 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia bertemu calon suaminya di Universitas Leuven. Pada saat itu, Qian Xiuling melihat seorang pemuda aneh melakukan pernafasan buatan untuk para tunawisma yang sedang sekarat, dia tergerak oleh karakter anak laki-laki itu, dan keduanya perlahan-lahan mengenal satu sama lain dan jatuh cinta.

Pada tahun 1939, salah satu sumber menyatakan bahwa dia melakukan perjalanan ke Paris dengan harapan bisa belajar di laboratorium Marie Curie tetapi seluruh fasilitas telah dipindahkan ke Amerika Serikat karena perang.

Saat itu, hubungan antar ras terutama orang Timur dan Barat tidaklah lazim, namun mereka tetap kokoh satu sama lain selama lebih dari 60 tahun di tahun-tahun penuh gejolak berikutnya. Setelah menikah, Qian Xiuling rencananya akan kembali ke tanah air bersama suaminya untuk membangun ibu pertiwinya Tiongkok.

Rencananya hancur. Ketika itu Perang Dunia II juga pecah di Eropa. Dia dan suaminya harus melarikan diri dari perang dan mencari nafkah dengan menjalankan klinik di sebuah kota kecil di Belgia, negara itu segera jatuh di bawah tembakan artileri Jerman.

Pada bulan Juni 1940, kotanya Herbeumont diduduki oleh tentara Jerman ketika seorang pemuda Belgia meledakkan kereta militer dengan mengubur ranjau di bawah rel kereta api. Pemuda tersebut dijatuhi hukuman mati, tetapi Qian menyadari bahwa dia mengenal Jenderal Jerman yang berada di dalamnya bertugas di Belgia. Dia mengenal Jenderal Alexander von Falkenhausen ketika dia bekerja di Tiongkok sebagai bagian dari kerja sama Tiongkok-Jerman.

Sumber: en.wikipedia.org + Glimpses of Modern China
Sumber: en.wikipedia.org + Glimpses of Modern China


Falkenhausen pernah menjadi penasihat Chiang Kai-shek dan dia bekerja erat dengan sepupu tertua Qian, Letnan Jenderal Qian Zhuolun. Dia menulis surat dan pergi menemui Falkenhausen, yang memutuskan untuk menggunakan wewenangnya untuk menyelamatkan anak itu karena alasan kemanusiaan.

Ceritanya pada tahun 1943, seorang pemuda patriotik Belgia bernama Roger di kota kecil ditangkap dan dipenjarakan karena ikut serta dalam kegiatan perlawanan melawan tentara Jerman. Bahkan Raja Belgia secara pribadi turun tangan, namun pemuda ini diputuskan hukuman digantung mati secara brutal.

Pada saat kritis ini, Qian Xiuling berdiri dengan gagah berani. Dia mengetahui bahwa komandan Jerman Jenderal Falgenhausen telah mengunjungi Tiongkok dan merupakan teman dekat saudara sepupuh laki-lakinya Qian Zhuolun.

Qian Xiuling menulis surat panjang, mengambil foto kakaknya, dan mempertaruhkan nyawanya untuk pergi ke Brussel yang jaraknya 170 kilometer untuk mencari Jenderal Falgenhausen untuk memohon belas kasihan.

Jenderal Falgenhausen berterima kasih atas persahabatannya dengan Tiongkok dan memutuskan untuk memaafkan pemuda tersebut. Kejadian ini dengan cepat menimbulkan sensasi di seluruh Eropa. Bahkan Raja Belgia tidak dapat menyelamatkan seseorang, tetapi seorang wanita Tionghoa yang melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun