Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Madame Perlinghi Pahlawan Wanita Dunia yang Sahaja "Lupakan saja Saya"

22 Juni 2024   18:27 Diperbarui: 23 Juni 2024   07:51 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Qian Xiuling lahir di sebuah keluarga bangsawan di Desa Qianshu, Kotapraja Dacheng, Kabupaten Yixing, Provinsi Jiangsu (sekarang Komite Desa Desa Wangpo, Jalan Xinzhuang, Kota Yixing).

Pelajar perempuan Tiongkok pertama yang belajar di luar negeri, ada jalan yang dinamai menurut namanya di Eropa yang jauh.

Sebagai seorang anak, dia bersekolah di Sekolah Dasar Mingcheng di Yicheng, kemudian Sekolah Menengah Putri Suzhou, dan kemudian kursus persiapan Universitas Shanghai Datong.Qian Xiuling lahir di sebuah keluarga bangsawan di Desa Qianshu, Kotapraja Dacheng

Sumber: inewsweek.cn
Sumber: inewsweek.cn

Pada tahun 1929, dia belajar di Belgia. Dari tahun 1930 hingga 1933, dia masuk Universitas Leuven (Catholic University of Leuven), jurusan kimia. Setelah lulus, dia menjabat sebagai asisten pengajar dan kuliah untuk mendapatkan gelar doktor. Qian Xiuling menerima gelar doktornya pada tahun 1935, dan pada tahun yang sama dia menikah dengan Dr. Gregoire de Perlinghi, yang dia temui di universitas. Setelah menikah, Qian Xiuling membuka klinik swasta di Herbeumont bersama suaminya.


Sumber: en.wikipedia.org
Sumber: en.wikipedia.org

Saat itu, dia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan lebih dari 100 pengungsi yang akan dieksekusi oleh Nazi. Raja Belgia secara pribadi menganugerahinya Medali Nasional. Perbuatan wanita legendaris ini telah mempengaruhi dunia, tetapi sebagian besar orang Tiongkok dan dunia luar tidak pernah mendengar namanya.

Ketika dia meninggalkan dunia pada usia 96 tahun (1 Agustus 2008), dia hanya meninggalkan tiga kata sebagai kata terakhirnya: "Lupakan saja Saya."

Seperti yang sudah disebutkan di atas Qian Xiuling lahir di keluarga elit di Wuxi pada tahun 1912. Dia sangat pintar sejak masih kecil dan bertekad untuk menjadi Marie Curie Tiongkok di masa depan. Pada usia 17 tahun, dia melakukan perjalanan melintasi lautan untuk belajar di Belgia. Pada usia 22 tahun, dia memperoleh dua gelar doktor di bidang fisika dan kimia.

Sumber: commons.wikimedia.org
Sumber: commons.wikimedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun