Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhengdao 1957 (3)

14 Juni 2024   12:40 Diperbarui: 14 Juni 2024   13:16 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Ao Ping -- Profesor CUSPEA Shanghai pada Universitas Jiao Tong menuturkan: CUSPEA, termasuk bidang kimia dan biologi lainnya, sangat sukses di Amerika Serikat. Komunitas ilmiah Amerika juga menganggapnya sebagai contoh sukses pertukaran ilmiah luar negeri Amerika Serikat, salah satu kasus paling sukses.

Dari tahun 1979 hingga 1989, CUSPEA melatih hampir seribu talenta ilmiah dan teknologi muda Tiongkok, yang merupakan landasan yang sangat diperlukan untuk pengembangan penelitian ilmiah Tiongkok di masa depan.

Pada tahun-tahun awal, banyak mahasiswa yang tersebar di berbagai industri seperti ilmu fisika, ilmu biologi, ekonomi keuangan, dll. Mereka adalah tulang punggung yang sangat diperlukan dalam perjuangan ilmiah Tiongkok. Orang-orang mengagumi Li Zhengdao tidak hanya sebagai fisikawan hebat tetapi juga sebagai ilmuwan strategis.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Memperjuangkan  Peningkatan Ilmuwan Tiongkok

Ketika dia berumur 15 tahun, dia belajar di pengasingan saat mengungsi dari perang agresi Jepang. Dari sini, dia membaca tentang Tiongkok sejati yang terukir di hati dan jiwanya.

Li Zhongqing menceritakan: Pada tahun 1960-an, dia pergi ke Mesir dan India. Dia seharusnya tinggal selama satu atau dua minggu, namun nyatanya dia berhenti di tengah jalan tidak ebtah dan kembali ke Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa ketika dia melihat kemiskinan masyarakat di negara-negara tersebut, dia teringat akan masa lalu Tiongkok, dan dia tidak tahan dan merasa tidak bisa tinggal di sana.

Kasih sayangdan sifat  yang sederhana sama pentingnya bagi seorang ilmuwan. Li Zhengdao dengan demikian menaruh perhatian pada peradaban manusia dan mencintai negara asalnya. Ketika seorang ilmuwan hebat memiliki emosi dan pemikiran seperti ini, karyanya akan luas jangkauannya.

Dia menggunakan kata "tanah air" dengan saya (padahal dia sudah lama menjadi warga negara AS), dan dia merasa penggunaan kata "tanah air" itu akurat. Dia selalu tidak pernah melupakan Tiongkok, tidak pernah lupa membantu pelajar Tiongkok dan cendekiawan Tiongkok. Bersambng.....

Bagaimana Li Zehngdao berupaya membantu pendidikan pasca sarjana dan doktoral para ilmuwan Tiongkok untuk medapatkan pendidikan dan ikut serta melakukan penelitian  ilmiah di lembaga pendidik kelas dunia di AS, dengan sekuat tenaganya dan bahkan dengan biaya prinadinya sekali pun..... silakan baca......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun