Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhengdao 1957 (2)

3 Juni 2024   15:18 Diperbarui: 3 Juni 2024   15:27 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melanjutkan tulisan terdahulu:

Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhengdao (1)

https://www.kompasiana.com/makenyok/665aa77fed6415334f0592c2/pemenang-nobel-fisika-tionghoa-pertama-dan-termuda-kedua-tsung-dao-lee-atau-li-zhengdao-1

Li Zhengdao lahir di Shanghai pada tahun 1926. Kakek buyutnya adalah pendiri Universitas Soochow (atau Dong Wu [private] University /SCU berdiri tahun1900, kini masih berdiri di Taipei-Taiwan) dan orang tuanya berpendidikan tinggi. Sebagai seorang anak, Li Zhengdao tumbuh di lautan buku-buku, dan juga menyukai catatan perjalanan dan buku Mark Twain. Suka membaca "The Expanding Universe" oleh Eddington.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Namun perang mengubah hidupnya. Pada tahun 1937, Perang Melawan Invasi Jepang pecah. Untuk melestarikan warisan budaya, banyak universitas pindah ke bagian barat Tiongkok, dan banyak mahasiswa muda memulai melakukan perjalanan pengasingan (hijrah), yang dikenal dalam sejarah Tiongkok sebagai Long March Tentara Sipil.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Pada akhir tahun 1941, Perang Pasifik pecah, Shanghai jatuh ke tangan Jepang, dan Li Zhengdao yang berusia 15 tahun juga harus hijrah, dalam perjalanan ke pengasingan di Zhejiang, Jiangxi, Guizhou, dan Yunnan, dia menyelesaikan sekolah menengah.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Lu Yongxiang – Akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, mantan Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional menceritakan: Pada tahun 1943, Li Zhengdao diterima di Universitas Zhejiang di Guizhou, di mana dia menghabiskan satu tahun di perguruan tinggi ini.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Saat itu, kita bahkan tidak mampu membeli lampu “Mobil/portable”. Ada dua sumbu di mangkuk kecil sebagai lampu teplok. Kalau guru tidak datang, maka kita hanya menyalakan satu sumbu, dan ketika guru datang, baru akan menyalakan dua sumbu,  sangat sulit pada saat itu. Tapi, Li Zhengdao juga mengatakan di situlah karir fisika dia dimulai. Kata Lu Yongxiang.

Li Zhengdao bertemu Shu Xingbei, mentor fisika pertamanya di Universitas Zhejiang.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Di Meitan, Guizhou terdapat Monumen Universitas Zhejiang Migrasi ke arah barat yang di tanda tangani Lu Yongxiang.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Saat itu, seluruh Universitas Zhejiang tersebar di daerah pegunungan hampir 100 kilometer di utara Guizhou. Fakultas Sains berada di Meitan, dan Departemen Fisika tahun pertama berada di Yongxing, 30 li (10 km) jauhnya.

Guru Shu Xingbei meskipun saat tidak ada tugas mengajar, tetapi tetap melakukan perjalanan dari Meitan ke Yongxing setiap minggu untuk menjawab pertanyaan siswa, karena ini adalah diskusi gratis dan bukan kursus yang ditentukan. Li Zhengdao menjadi satu-satunya murid.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Enam puluh tahun kemudian, Li Zhengdao menulis artikel mengenang gurunya---Di bawah hubungan pengajaran yang erat antara guru dan siswa, Guru Shu membantu saya membangun pengetahuan, pemahaman, dan kepercayaan diri dalam fisika secara keseluruhan. Ini benar-benar bermanfaat bagi saya sepanjang hidup saya.

Namun studi semacam ini hanya berlangsung satu tahun. Pada akhir tahun 1944, tentara Jepang menyerbu Guizhou, dan guru serta siswa kembali mengungsi.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Li Zhengdao datang ke Kunming dan mengetuk pintu dosen Wu Dayou, seorang profesor di Departemen Fisika Southwest Associated University. Saat itu dia baru berusia 18 tahun dan sangat ingin menyelesaikan studinya di Southwest Associated University.

Wu Dayou menerimanya dengan hangat, tetapi Majelis Umum menetapkan bahwa siswa tidak dapat pindah tanpa lulus ujian. Usai pertemuan kelompok, para guru pengajar fisika dan matematika di Universitas ini secara kolektif memutuskan untuk membuat pengecualian dan mengizinkan Li Zhengdao mahasiswa pendengar, serta akan diambil keputusan berdasarkan hasil akhir semester.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Pada musim panas 1945, Li Zhengdao secara resmi diterima sebagai mahasiswa resmi Southwest Associated University.

Meskipun belajar dalam perjalanan menuju pengasingan Li Zhengdao sangat rajin, yang membuat Wu Dayou tersentuh. Kecintaan dosen Wu padanya adalah kegemarannya mencari buku dan topik yang sulit untuk didiskusikan padanya.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Ye Minghan – Akademisi Akademi Teknik Tiongkok, Wakil Direktur Pusat Sains dan Teknologi Tingkat Lanjut Tiongkok mencertiakan: Ketika dia pindah ke sini, dia adalah seorang mahasiswa tahun kedua di perguruan tinggi. Faktanya, levelnya jauh lebih tinggi daripada di tahun keduanya. Saat itu, dia selalu mendiskusikan masalah fisika dengan teman-teman seniornya. Saya selalu merasa bahwa dia adalah seorang teman kelas dengan tingkat pengetahuannya yang sangat tinggi.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Ye Minghan dan Li Zhengdao, teman sekelasnya, mengenang bahwa para siswa yang belajar selama tahun-tahun sulit saat Perang Anti-Jepang, semuanya memiliki dorongan untuk mengumpulkan energi/kekuatan untuk negaranya.

Ye Minghan mencertiakan: Sebenarnya kita tidak merasa kondisi di sana sulit saat itu, karena semua orang mengira bahwa pada masa Perang Anti-Jepang saat itu, kita memiliki kehidupan yang kondisinya sudah sangat baik, uang kuliah semuanya gratis, semua makanan juga ditanggung publik.

Li Zhengdao juga memiliki mentor lain di Southwest Associated University, Ye Qisun, pendiri dan pelopor fisika modern di Tiongkok. Dia adalah paman Ye Minghan dan merupakan dekan School of Science di Southwest Associated University pada saat itu.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Ye Minghan menceritakan: Paman saya mengajar elektromagnetik tahun itu, dan Li Zhengdao memilih elektromagnetisme. Kemudian, ketika dia mengambil kelas tersebut, paman saya mengetahui bahwa Li Zhengdao bahkan telah memperlajari kursus elektromagnetik yang lebih maju dan telah melakukan banyak latihan, setelah bertanya kepadanya tentang apa yang dia pelajari. Paman saya mengatakan bahwa Anda telah mempelajari semua mata kuliah yang saya ajarkan, dan Anda tidak perlu belajar lagi. Anda harus mencoba mempelajari mata kuliah lain yang lebih dalam, tetapi Anda harus melakukan eksperimen, dan eksperimen elektromagnetik harus dilakukan.

Kertas ujian “Elektromagnetis” Li Zhengdao

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Ketiga kertas yang menguning ini adalah kertas ujian elektromagnetik Li Zhengdao di Southwest Associated University. Kertas tersebut adalah kertas ujian asli buatan lokal Kunming. Kertas ujian tersebut memiliki nilai 58+25=83 yang dikoreksi oleh Ye Qisun diberi nilai 90 dalam ujian ini. Dia mendapat nilai tinggi, tetapi Guru Ye mengurangi 15 poin dari nilainya karena dia tidak memperhatikan eksperimen. Hal ini membuat Li Zhengdao bersyukur sepanjang hidupnya.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Guru Wu Dayou adalah mentor yang mencerahkan saya dan membimbing saya belajar fisika, demikian yang dituliskan Li Zehngdao dalam tulisannya "Pengetahuan Sejati Wu Dayou---Untuk Mengenang Guru Saya Wu Dayou"

Tanpa Guru Wu Dayou dan Guru Ye, pencapaian ilmiah saya selanjutnya tidak akan mungkin tercapai. Guru Ye bukan hanya guru pertama saya, tetapi juga seorang mentor yang mempengaruhi prestasi ilmiah saat saya menjadi siswanya. Dalam tulisan Li Zhengdao tentang gurunya "Guruku dan Guru Guru---Untuk Mengenang Guru Ye Qisun"

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Pada tahun kedua setelah kemenangan Perang Anti-Jepang, Profesor Wu Dayou, Hua Luogeng, dan Zeng Zhaolun dari Southwest Associated University dipercaya oleh Pemerintah Nasional Tiongkok untuk merekomendasikan dua talenta luar biasa di bidang fisika, matematika, dan kimia untuk belajar di Amerika Serikat.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Salah satu yang direkomendasikan Wu Dayou adalah Zhu Guangya, asisten profesor

Zhu Guangya di Departemen Fisika, dan yang lainnya adalah Li Zhengdao, tapi yang ini suatu yang pengecualian.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Ye Minghan menceritakan: Menurutnya Li Zhengdao sangat baik dan harus dipilih, tetapi saat itu dia secara nominal masih mahasiswa tingkat dua, meskipun dia telah mempelajari pelajaran mahasiswa senior di Universitas situ, Dan mereka berkonsultasi dengan paman saya, paman saya adalah Dekan Fiika dari Perguruan Tinggi ini. Paman saya memutuskan mereka harus mengirim Li Zhengdao.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Pada musim gugur tahun 1946, Li Zhengdao yang berusia 20 tahun tiba di Amerika Serikat karena dia tidak memiliki ijazah perguruan tinggi, Universitas Chicago membuat pengecualian dan mengizinkannya mengikuti sekolah pascasarjana untuk studi percobaan.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Saat itu, University of Chicago memiliki fakultas yang kuat dan mengumpulkan fisikawan top dunia, antara lain Fermi, Taylor, Milligan, Chandrasekhar, dll. Entah karena "kegilaan" nya dalam belajar atau kejeniusannya. Dalam dua bulan, Li Zhengdao kemudian menjadi mahasiswa pascasarjana resmi di Departemen Fisika.

Catatan kuliah Li Zhengdao

Selanjutnya mendapat undangan dari Profesor Enrico Fermi untuk mengikuti seminar malam yang diselenggarakan oleh profesor tersebut. Mahasiswa yang dapat mengikuti kelas ini harus diundang namanya (diseleksi) oleh profesor.

Pembahasan di kelas mencakup semua bidang fisika. Fermi terkadang secara acak mengeluarkan kartu dari foldernya yang berisi topik dan rumus kunci tertulis di dalamnya, dan dia akan mulai membicarakannya.

Yang menakjubkan hari itu adalah Fermi memaparkan memulai dari awal dan memberikan ide-ide fisika yang mendalam, rumus dan perkiraan numerik terkait topik ini dalam satu kuliah.

Kemampuannya melompat dari satu bidang ke bidang lainnya sungguh mengagumkan.

Demikian dalam catatan Li Zhengdao dalam tulisannya "Pertemuan Masa Lalu: Tahun-Tahun Awal Chicago dan Nonkonservasi Paritas"

Energy Nuklir (Patung)

Sebagai seorang ahli fisika nuklir, Fermi menciptakan zaman atom fisika. Dua tahun setelah Li Zhengdaoberada di AS, dia menjadi satu-satunya mahasiswa doktoral orang Tionghoa dari profesor tersebut, saat itu dia baru berumur 22 tahun.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Li Zhengdao menceritakan: Ketika saya menjadi mahasiswa tesis doktoralnya, dia terutama melakukan eksperimen. Eksperimennya sangat penting. Dia menemukan peran elektron, inti atom, dan neutron. Dia juga menemukan bahwa partikel pertama dalam sebuah partikel disebut keadaan tereksitasi dari mana sinar kosmik berasal.

Saya baru saja tiba di Amerika Serikat saat itu dan saya tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik, namun dia masih menghabiskan setengah hari mengobrol dengan saya setiap minggunya, dan kita sangat sibuk bersama, tidak mau menyia-nyiakan waktu.

Dia sering meminta saya untuk memikirkan topik tertentu dan memeriksa literatur yang relevan, lalu memberinya ceramah seminggu kemudian.

Dia berkata dengan sangat sopan: Dengan cara ini, dia juga dapat memahami topik-topik ini.  Demikian penuturan Li Zhengdao yang dituliskan dalam tulisannya “Enam Puluh Tahun Kenangan”

Tidak mudah untuk menjadi murid Fermi, dia mengharuskan Anda memiliki wawasan unik tentang masalahnya. Semua rumus inti data harus dibuktikan atau diturunkan sendiri Saat membahas struktur internal matahari, Fermi menemukan bahwa data yang digunakan Li Zhengdao dikutip dari literatur.

Li Zhengdao menceritakan: Pada waktu itu, saya melakukan penelitian tentang fisika partikel, dan dia bertanya berapa suhu inti matahari? Saya menjawab 10 juta derajat. Dia berkata ini jawaban yang tepat. Tapi jawaban ini bagi dia masih belum cukup.

Dia bertanya apakah kamu pernah menghitungnya sendiri? Saya menjawab bahwa kedua formula ini cukup rumit, dan saya tidak dapat menghitung semuanya sendiri.

Dia berkata itu tidak boleh begitu, kamu harus bisa berpikir independen dan membuat perkiraan sendiri.

Lalu saya bertanya, kedua hal ini bagaimana menghitungnya. Dia berkata kesini kamu, coba kamu hitung, dangan bantuan penggaris ukur besar, kita melakukan perhitungan bersama.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Fermi membimbing Li Zhengdao untuk memperagakan bagaimana untuk bisa menghitung suhu inti matahari dengan bantuan penggaris ukur yang besar sepanjang 5 sampai 7 inchi.

Maka kedua ilmuwan top dunia benar-benar telah menghabiskan waktu satu mingguan penuh untuk perhitungan ini. Kemudian Farmi memberitahu Li Zhengdao “tidak boleh secara membabi buta menerima kesimpulan orang lain”.

Li Zhengdao pengatakan, dengan pengalaman ini, maka Farmi memberi paljaran semuanya harus independen, semua hal ditanamkan semangat untuk dilakukan berdasarkan pengalaman sendiri, berpikir secara mandiri, mencoba mengatasi kesulitan, dan kemudian menyelesaikan masalah atas interes dan minat sendiri.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China

Profesor Fermi memperingatkan saya melalui pelajaran ini bahwa melakukan sesuatu  harus memiliki semangat dan tanggung jawab yang ketat untuk melakukan pembelajaran, menghadapi kesulitan dengan mencari terobosan-terobosan baru atas minatnya sendiri.

Di masa depan, setiap kali belajar, mengajar, dan bahkan menghadapi kesulitan dalam mengajar atau bahkan dalam hidup, saya selalu berpikir: apa yang akan saya lakukan jika Profesor Fisme ada di sana, bagaimana pandangan dia? Demikian ditulisankan Li Zhengdao dalam tulisannya "Enam Puluh Tahun Kenangan" .

Dari usia 15 meninggalkan rumah menjadi pelajar pengunsian,  hingga usia 22 menjadi murid Farmi selama 7 tahun ditempah menjadi tangguh, benar-benar menjadi tahun-tahun tak terlupakan.... Bersambung

Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhendao 1957 (3)

Li Zhengdao berubah dari seorang remaja menjadi pemuda yang memasuki Istana Sains Dunia.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.nobelprize.org/prizes/physics/1957/lee/facts/

https://www.britannica.com/biography/Tsung-Dao-Lee

https://www.britannica.com/biography/Chen-Ning-Yang

https://www.britannica.com/science/CP-violation

https://www.nytimes.com/1999/09/14/science/what-fuels-progress-in-science-sometimes-a-feud.html

https://www.ias.edu/scholars/tsung-dao-lee

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun