Melanjutkan tulisan terdahulu:
Pemenang Nobel Fisika Tionghoa Pertama dan Termuda Kedua Tsung-Dao Lee atau Li Zhengdao (1)
Li Zhengdao lahir di Shanghai pada tahun 1926. Kakek buyutnya adalah pendiri Universitas Soochow (atau Dong Wu [private] University /SCU berdiri tahun1900, kini masih berdiri di Taipei-Taiwan) dan orang tuanya berpendidikan tinggi. Sebagai seorang anak, Li Zhengdao tumbuh di lautan buku-buku, dan juga menyukai catatan perjalanan dan buku Mark Twain. Suka membaca "The Expanding Universe" oleh Eddington.
Namun perang mengubah hidupnya. Pada tahun 1937, Perang Melawan Invasi Jepang pecah. Untuk melestarikan warisan budaya, banyak universitas pindah ke bagian barat Tiongkok, dan banyak mahasiswa muda memulai melakukan perjalanan pengasingan (hijrah), yang dikenal dalam sejarah Tiongkok sebagai Long March Tentara Sipil.
Pada akhir tahun 1941, Perang Pasifik pecah, Shanghai jatuh ke tangan Jepang, dan Li Zhengdao yang berusia 15 tahun juga harus hijrah, dalam perjalanan ke pengasingan di Zhejiang, Jiangxi, Guizhou, dan Yunnan, dia menyelesaikan sekolah menengah.
Lu Yongxiang – Akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, mantan Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional menceritakan: Pada tahun 1943, Li Zhengdao diterima di Universitas Zhejiang di Guizhou, di mana dia menghabiskan satu tahun di perguruan tinggi ini.
Saat itu, kita bahkan tidak mampu membeli lampu “Mobil/portable”. Ada dua sumbu di mangkuk kecil sebagai lampu teplok. Kalau guru tidak datang, maka kita hanya menyalakan satu sumbu, dan ketika guru datang, baru akan menyalakan dua sumbu, sangat sulit pada saat itu. Tapi, Li Zhengdao juga mengatakan di situlah karir fisika dia dimulai. Kata Lu Yongxiang.