Dalam perjalanan ke Lhasa, Y-10 terbang harus terbang di ketinggian lebih dari 10.000 meter di atas pegunungan bersalju yang sambung menyambung serta diselmuti awan tebal. Setelah dua jam penerbangan Y-10, akhirnya tiba di Bandara Gongga di Lhasa dengan selamat.
Wang Wannian -- mantan kepala desainer Y-10 menceritakan: Ketika kita turun dari pesawat, komisaris politik posko lapangan datang untuk menyambut kita, tampaknya dia belum pernah mendengar dan melihat pesawat ini, seraya menanyakan pesawat besar ini buatan negara mana, ketika diberitahu ini buatan murni independen negara kita (Tiongkok), dia merasa sangat bangga dan senang sekali.
Setelah sukses pertama terbang ke Lhasa, Y-10 memasuki Tibet selama enam kali berturut-turut, dan menyelesaikan tugas membantu Tibet, dan misi ini juga telah menjadi nyanyian kebanggaan Y-10.
Setelah menyelesaikan tugas, pesawat Y-10 diangkut kembali ke tempat kelahirannya, Pabrik Pesawat Shanghai, diam-diam berhenti di area pabrik yang besar menunggu masa depan industri penerbangan Tiongkok......
Pada tahun 2007, Tiongkok meluncurkan kembali rencana pengembangan pesawat berskala besar, dan Y-10 akhirnya dapat melihat penggantinya.
Proyek Y-10 menjadi cikal bakal dari proyek C919
Pada 2 November 2007, Pusat Manufaktur Instalasi Pesawat Komersial Tiongkok diluncurkan di pabrik Pudong di Shanghai untuk pesawat komersial C919, dan upacara peluncuran diadakan dengan sangat meriah sekali.
Hari itu ada hampir 2.000 tamu dalam dan  luar negeri serta reporter media domestik dan asing yang diundang untuk berpartisipasi dalam upacara itu, dan hampir ada seratusan kendaraan yang hadir, sebelum itu telah ada maskapai penerbangan yang sudah pesan 517 pesawat dan kini telah mencapai lebih dari 1300 pesawat.