Di sebuah lembaga penelitian (laembaga uji konstruksi semacam LUK yang ada di Serpong Tangerang) di Kabupaten Yaoxian, Provinsi Shaanxi, Y-10 dipasang/dirakit kembali di sini, dan banyak kabel baja digantungkan di badan pesawat, ini untuk mensimulasikan tekanan yang dialami selama penerbangan, jika sayap patah saat pengujian, berarti desain Y-10 gagal.
Saat tes dimulai, semua orang di lokasi menahan napas dan menunggu hasil tes dengan cemas.
Wang Wannian -- Kepala Insinyur pesawat Y-10 menceritakan: Dapat digambarkan bahwa ada begitu banyak orang di aula sebesar itu dan kita tidak mendengar suara sama sekali, bahkan jika ada jarum jatuh pun akan terdengar, betapa dapat dibayangkan suasana hati semua orang. Â Akhirnya setelah dilakukan perhitungan, Y-10 berhasil lulus ujian.
Pada 26 September 1980 dini hari, Ma Fengshan dan rekan-rekannya dari tim pengembangan naik bus ke Bandara Shanghai Dachang. Hari itu adalah hari dimana Ma Fengshan telah lama menunggu untuk penerbangan pertama Y-10, di sna telah  ramai pengunjung dan para pekerja berebut untuk bisa melihat produk karya mereka lepas landas dengan matanya sendiri, dan untuk mendapatkan kesempatan ini bagi Y-10 ini Ma Fengshan sudah berkali-kali menyatakan posisinya kepada organisasi.
Dia berani berikrar secara militer untuk memastikan keberhasilan penerbangan pertama Y-10, Â bahkan bersedia ikut dalam pesawat selama penerbangan pertama dan menggunakan nyawanya sendiri sebagai jaminan.
Ma Fengshan akhirnya menunggu momen menarik ini. Saat pintu hanggar terbuka, pesawat terbesar dalam sejarah industri penerbangan Tiongkok muncul di depan mata hadirin. Di bawah sinar matahari, badan pesawat logam dari pesawat Y-10 bersinar indah, cemerlang, bendera merah bintang lima yang besar dan logo Y-10 di bagian ekor yang tinggi sangat menarik perhatian.