Pada tahun 2007 JH-7 pergi ke luar negeri untuk berpartisipasi dalam latihan "Misi Perdamaian" dari Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO). Pada bulan April 2012, beberapa pesawat JH-7 bergabung dalam latihan angkatan laut gabungan Rusia-Tiongkok di Tiongkok timur. Pada tahun 2013, JH-7 berpartisipasi dalam latihan gabungan Rusia-Tiongkok yang diadakan di wilayah Rusia.
Pada 14 Oktober 2011, sebuah JH-7 jatuh saat pameran di pertunjukan udara di provinsi Shaanxi, barat laut Tiongkok.
Pada tanggal 5 Juni 2014, sebuah JH-7 jatuh saat misi pelatihan di Yiwu, provinsi Zhejiang.
Pada 22 Desember 2014, sebuah JH-7 jatuh di dekat kota Weinan di provinsi Shaanxi, dalam keadaan yang tidak diketahui. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan itu.
Pada 22 Oktober 2016, sebuah JH-7 jatuh di Liuzhou, provinsi Guangxi. Menurut gambar yang dirilis di media sosial, pilotnya berhasil melontarkan diri.
Pada 12 Maret 2019, sebuah JH-7 jatuh saat latihan di Kabupaten Ledong, Hainan, menewaskan dua pilot di dalamnya. Kecelakaan pesawat tua yang biasanya digunakan di ketinggian tinggi terjadi selama penerbangan pelatihan di ketinggian rendah, pilot melepaskan kesempatan untuk melontarkan diri untuk menghindari daerah pemukiman padat penduduk dan terbunuh ketika mencoba menghindari sekolah, mereka dipuji karena keberanian mereka sebagai martir oleh pejabat setempat.
Pada 18 Mei 2019, sebuah JH-7 jatuh di Kota Gaocun , wilayah Kota Weihai, provinsi Shandong.
Varian baru dari pembom tempur Xian JH-7 beroperasi dengan AU-PLA mulai Agustus 2019. Varian tersebut diberi nama JH-7AII.
AU-PLA untuk pertama kalinya mengungkapkan rincian varian terbaru pesawat pembom tempur JH-7, yang diberi nama JH-7A2, pada Airshow China 2021 yang sedang berlangsung di Zhuhai, Provinsi Guangdong Tiongkok Selatan.
Ditampilkan di area pameran luar ruangan pertunjukan udara, pesawat yang terlihat hampir identik dengan JH-7 diberi label sebagai JH-7A2, demikian temuan Global Times.
Menurut papan deskripsi di sebelah pesawat, pesawat pembom tempur JH-7A2 dikembangkan berdasarkan JH-7A, dan semakin meningkatkan kemampuan serangan permukaannya dengan mampu membawa senjata serangan permukaan tambahan termasuk serangan udara-ke-ke-udara, rudal permukaan, bom berpemandu laser, dan dispenser amunisi.