Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Konfrontasi Langsung J-20 Tiongkok Melawan F-35 dan F-22 AS Pernah Terjadi

22 Februari 2024   17:14 Diperbarui: 22 Februari 2024   17:15 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiongkok merilis rekaman J-20 mencegat F-35. Tentara Taiwan tercengang. Militer AS tidak pernah dipermalukan seperti ini sebelumnya.


Pada 16 Januari 2023 tahun lalu, CCTV (RRT) untuk pertama kalinya mengungkap kasus di mana jet tempur siluman J-20 Angkatan Udara Tiongkok (AU-PLA) berkonfrontasi dengan jet tempur siluman pasukan militer asing di laut lepas, mencegat dan mengusir pesawat militer asing, ini menjadi "pertempuran" pertama antar jet tempur siluman generasi kelima di dunia.

Sumber: airforce-technology.com
Sumber: airforce-technology.com

Menurut laporan CCTV, setelah sirene berbunyi, pilot "Brigade Wang Hai" dari AU-PLA dengan cepat lepas landas dengan pesawat tempur siluman J-20 untuk melakukan misi darurat. "Saya Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok. Anda telah memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Tiongkok. Silakan laporkan kode identifikasi internasional dan tujuan penerbangan Anda" (peringatan dari pilot AU-PLA) Mereka menempati situasi yang menguntungkan dan secara efektif mempertahankan keamanan wilayah udara ibu pertiwinya. "Tidak peduli apa pun yang akan terjadi di udara, meskipun itu berarti pengorbanan, posisi kita tidak akan pernah mundur." Kata Kapten Yang Juncheng komandan brigade tersebut.

Usai mengusir pesawat luar, kedua pilot J-20 saling mengacungkan jempol di udara Kali ini pilot "Brigade Wang Hai" AU-PLA berhasil mengusir pesawat asing dari Zona Identifikasi Pertahanan Udara Laut China Timur.

Sumber: new.qq.com
Sumber: new.qq.com

Dalam video berita CCTV, 12 J-20 bersiaga dalam waktu bersamaan. 12 jet tempur tersebut persis seukuran brigade pesawat tempur. Brigade PLA biasanya terdiri dari tiga skuadron, masing-masing skuadron memiliki dua pesawat jet ganda. Brigade ini memiliki total 4 jet tempur, dan satu grup memiliki 12 jet tempur. Setiap brigade penerbangan terdiri dari 3 - 4 grup tempur. "Brigade Wang Hai" adalah unit tempur pertama AU-PLA yang terorganisir penuh menggunakan pesawat tempur siluman J-20.

Dalam beberapa tahun terakhir, "Brigade Wang Hai" telah berhasil menyelesaikan tugas-tugas besar seperti pengelolaan dan pengendalian rutin Zona Identifikasi Pertahanan Udara Laut China Timur dan patroli di Pulau Taiwan. Kapten Yang Juncheng secara terbuka menyatakan bahwa dia pernah menerbangkan pesawat tempur siluman J-20 untuk melihat Pulau Taiwan secara visual dan melihat garis pantai serta pegunungan di Pulau Taiwan.

Militer Taiwan telah berulang kali membanggakan bahwa F-16V-nya dapat bersaing dengan J-20. Militer Taiwan percaya bahwa radar array bertahap aktif AN/APG-83 yang dipasang pada F-16V dapat mendeteksi pesawat tempur siluman J-20.

https://m.youtube.com/shorts/lkkOR8Jjmvo

Namun jika dilihat dari frekuensi pengerahan F-16V AU Taiwan selama operasi patroli udara militer PLA melawan Taiwan, AU Taiwan tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi J-20.

J-20 Tiongkok adalah pesawat tempur siluman yang seharusnya dapat memberikan serangan fatal kepada musuh dari jarak seratus mil. Bagaimana bisa muncul dengan begitu mudah? Apakah ciri-ciri radar J-20 akan terekspos saat melakukan misi identifikasi dan penggusuran pertahanan udara semacam ini?

Sebenarnya kekhawatiran seperti ini tidak perlu dilakukan, hanya karena merupakan pesawat tempur siluman maka tidak bisa tidak melakukan misi penggusuran, sebaliknya menggunakan pesawat siluman untuk melakukan misi tersebut dapat mengagetkan psycho lawan.

Karena AU-PLA menggunakan pesawat tempur siluman tercanggih, jika lawannya adalah pesawat tempur non siluman, jelas generasinya berbeda. Pilot lawan akan tahu bahwa itu bukanlah pesawat dengan level yang sama. Pilot akan sangat mengerti lebih baik pergi secepatnya.

Selain itu, penggunaan pesawat tempur siluman tidak akan membocorkan sinyal radar J-20. Adakah J-20 Tiongkok yang pasti menggunakan lensa Luneberg saat melakukan tugas tersebut? Ketika gelombang radar pesawat militer asing melewati perangkat ini, itu akan dibiaskan ke udara dan diperkuat, yang akan menunjukkan dampak besar pada layar radar pesawat eksternal, daripada sinyal pantulan radar J-20 yang sebenarnya. Jika kita menonton video militer CCTV dengan cermat, kita akan menemukan bahwa J-20 yang menjalankan misi kali ini memang membawa lensa Luneburg di perutnya.

(Lensa Luneberg adalah bola dielektrik yang terbuat dari beberapa lapisan bahan dengan konstanta dielektrik yang berbeda. Ini dapat memfokuskan gelombang elektromagnetik yang disinari pada lensa pada permukaan bagian dalam permukaan reflektif logam melalui lensa. Setelah refleksi, gelombang yang dipantulkan akan dikembalikan ke lensa melaui arah sumber emisi melalui lensa.  Terutama digunakan untuk menghasilkan target palsu untuk menipu radar. Reflektor lensa Luneberg memiliki kelebihan yaitu berukuran kecil, luas penampang radar lebih besar dibandingkan reflektor sudut berukuran sama, pola pantulan lebih lebar baik pada arah horizontal maupun vertikal, namun bobotnya berat, mahal, dan rumit. Proses manufakturnya.).

Sumber: airdatanews.com
Sumber: airdatanews.com

J-20 awal dilengkapi dengan lensa silinder Luneberg yang tidak dapat ditarik (tidak bisa keluar asuk), setelah digantung di darat baru dapat dilepas setelah terbang kembali mendarat.

Belakangan, lensa Luneberg prisma heksagonal dikembangkan, yang dapat ditarik dan langsung disimpan ke dalam tubuh pesawat.

J-20 dapat mengandalkan peralatan kesadaran situasional inframerah seperti EODAS dan EOTS sambil mematikan radar pengendali tembakan dan sebagian besar peralatan elektronik udara. Yang dapt dengan mudah memburu dan membunuh jet tempur F-16V AU Taiwan di bawah pesawat komando jarak jauh dari AEW&C/AWACS KJ-500 (AEW&C/Peringatan dan pengendalian dini melalui udara).

CCTV dengan jelas menunjukkan bahwa Brigade Wang Hai telah menyelesaikan operasi patroli melintasi Selat Bashi dan Selat Miyako ke Selat Tsushima, yang juga berarti Brigade Wang Hai telah melakukan sejumlah besar operasi militer jarak jauh di laut jauh.

Sumber: uscc.gov
Sumber: uscc.gov

AU Bela Diri Jepang tidak pernah mengungkapkan operasi J-20 di Selat Miyako dan Selat Tsushima, hal ini juga sangat mungkin terjadi karena J-20 beroperasi dalam mode siluman penuh, dan Jepang tidak menyadarinya pada saat itu.

Sebelumnya, Kepala Staf AU AS juga mengakui bahwa F-35 AS pernah dicegat oleh J-20 AU-PLA di Laut China Timur.

Belakangan, J-20 juga melakukan konfrontasi dengan F-22 milik militer AS yang ditempatkan di Jepang. Charles Quinton Brown Jr, kepala staf AU AS, pernahmengatakan: "J-20 Tiongkok bukanlah sesuatu yang membuat orang tetap terjaga di malam hari, tapi saya akan terus memperhatikannya".

Pada bulan Maret tahun lalu, Komandan AU Komando Pasifik AS. Kenneth S. Wilbach mengungkapkan pada seminar Asosiasi Angkatan Udara AS. bahwa sebuah F-35 AS bertemu jarak dekat dengan J-20 Tiongkok di Laut China Timur.

Ini adalah pengakuan militer AS bahwa F-35 telah melakukan konfrontasi dengan J-20, dan militer AS juga sangat memuji pesawat peringatan dini KJ-500 Tiongkok. Wilsbach mengatakan, "Kontak terbaru---bukan pertempuran, bukan -konfrontasional---berada di langit Laut China Timur. F-35 kami sangat dekat dengan J-20, dan kami memperhatikan bahwa mereka terbang dengan indah dan sangat profesional."

Wilsbach sangat memuji pesawat peringatan dini KJ-500 Tiongkok. Ia berkata, "Sistem komando dan kontrol yang terkait dengan J-20 sangat mengesankan. KJ-500 memainkan peran penting dalam serangan udara-ke-udara jarak jauh mereka. Ini dapat membantu rudal meluncurkan serangan dari jarak yang sangat jauh untuk menghancurkan target, bagaimana menghentikan rantai penghancuran ini adalah masalah penting bagi kami (AS)."

Ini pertama kalinya Amerika mengungkap konfrontasi antara jet tempur J-20 dan F-35, kedua belah pihak mestinya dilengkapi dengan lensa Luneberg. Sekarang tidak ada pihak yang bisa begitu saja memperlihatkan karakteristik pantulan radarnya sendiri.

Pesawat peringatan dini AWACS AS E-3 kekuatan utama AU AS, tidak dapat melihat J-10. Militer AS menghadapi "masalah keusangan yang serius" pada pesawat peringatan dini, yang sulit mendeteksi platform siluman dari jarak jauh seperti jet tempur J-20 dan tidak dapat beradaptasi dengan kebutuhan medan perang di masa depan.

Teknologi AWACS AS E-3 Sudah Ketinggalan Zaman

Sumber: amazon.com
Sumber: amazon.com

Pesawat peringatan dini /AWACS E-3 "AS, merupakan salah satu kekuatan utama AU AS, tidak dapat melihat J-10. Militer AS sebenarnya menghadapi "masalah keusangan yang serius" pada pesawat peringatan dininya, yang sulit mendeteksi platform pesawat siluman dari jarak jauh seperti jet tempur J-20, ini pertanda tidak dapat beradaptasi dengan kebutuhan medan perang di masa depan.

Pesawat peringatan dini/AWACS E-3 AS tidak dapat dideteksi oleh musuh dahulu, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pesawat yang bertugas memberikan daya tembak. Tapi ini seharusnya dibuktikan dengan jika berhadapan jet tempur generasi kelima yang kedua belah pihak secara terbuka dan saling mengakui.

Meskipun pesawat tempur F-22 dan F-35 buatan AS semua pernah berpartisipasi dalam pertempuran sebenarnya, namun mereka selalu digunakan kepada negara yang lebih kecil dan teknolginya terbelakang.

Misalnya, jet tempur F-22 bertempur di Afghanistan dan jet tempur F-35 Israel melakukan pengeboman Suriah, yang merupakan serangan terhadap negara-negara hanya memiliki pesawat tempur generasi ketiga dan keempat.

Pertemuan dengan jet tempur J-20 PLA ini merupakan pertarungan pertama antara pesawat tempur siluman generasi kelima. Selain itu, pada Juli tahun lalu (2022), militer AS mengirimkan sejumlah besar pesawat militer untuk melakukan penerbangan provokatif di pantai timur Tiongkok, dan mendapat peringatan keras Tiongkok selama penerbangan, beberapa pesawat berusaha melintasi apa yang disebut "garis tengah Laut China Timur" dan mendekati daratan Tiongkok. Tiongkok kemudian mengirimkan jet tempur untuk mencegat pesawat AS dan juga mengeluarkan peringatan keras kepada mereka untuk segera hentikan provokasi, jika tidak maka akan terjadi serangan balik.

Pesawat militer Tiongkok memberikan peringatan keras dan intersepsi terhadap pesawat tempur AS. Banyak media Jepang yang mengira itu pertanda pesawat tempur Tiongkok dan AS hampir saling baku tembak. Pada akhirnya, pesawat tempur AS berinisiatif untuk pergi. Beberapa analis percaya bahwa ini mungkin J-20 PLA dan F-22 Amerika berkonfrontasi sengit terjadi di Laut China Timur.

Jet tempur canggih sangat penting bagi pertahanan dan teknologi pertahanan nasional suatu negara. Dalam banyak kasus, mereka bahkan dapat mengubah nasib negara dan mempengaruhi jalannya perang.

Dari sejarah hingga saat ini, setiap kekuatan militer yang memiliki jet tempur andalan yang sangat menarik perhatian. J-20 adalah jet tempur andalan Tiongkok. Mengenai seberapa kuat J-20, seorang pilot uji AU Tiongkok pernah berkomentar: J- 20 "Saat memasuki kecepatan supersonik, akan mendominasi dunia."

Setelah bertahun-tahun melakukan pengembangan diri yang sulit, AU Tiongkok dan industri kedirgantaraan Tiongkok telah bergerak lebih maju dari yang lain, menghilangkan kesenjangan dengan tingkat kemajuan di Barat.

Dengan dukungan sistem manufaktur Tiongkok yang kuat, kesenjangan teknologi yang awalnya ada antara Tiongkok dan AS dengan cepat dapat diatasi.

Juru bicara AU Tiongkok mengatakan pada konferensi pers bahwa jet tempur J-20 telah tersebar di seluruh negara Tiongkok baik di tenggara, barat laut, dan bahkan sudah berada di Laut China Timur. , Laut China Selatan dan Selat Taiwan telah meninggalkan jejak paroli ritin yang luar biasa. Dalam hal mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional, PLA Tiongkok selalu berani menggunakan alutsistanya untuk pertahanan negara.

Hal ini menunjukkan bahwa jumlah jet tempur J-20 yang beroperasi mungkin telah mencapai jumlah yang cukup besar, dan pesatnya perluasan kekuatan udara Tiongkok, yang sebelumnya sangat dikhawatirkan oleh setiap AU Tiongkok, hal ini berakibat pembalikan keseimbangan kekuatan di wilayah Barat.

Insiden pencegatan jet tempur F-22 dan F-35 J-20 di Laut China Timur juga menunjukkan bahwa Tiongkok telah membangun kemampuan kesadaran situasional yang kuat di Laut China Timur yang sudah di bawah kendali Tiongkok. Kekuatan udara dengan J-20 sebagai intinya mampu sepenuhnya mengatasi militer AS, dan kini AS tidak lagi memiliki keunggulkan apa pun dalam hal alutsista.

https://m.youtube.com/shorts/D8Dscfn_5Xg

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://chinapower.csis.org/china-chengdu-j-20/

https://www.airdatanews.com/chinese-chengdu-j-20-fighter-seen-without-device-that-prevents-stealth/j-20-lunenberg-lens/

https://new.qq.com/rain/a/20230117A03I8100

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun