Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perbincangan Demokrasi Model Amerika-Barat dan Model Tiongkok

10 Februari 2024   09:50 Diperbarui: 10 Februari 2024   09:59 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amerika memilih George W. Bush. Dia memerintah negaranya dengan tidak kompeten. Dia meluncurkan dua perang bodoh dan tidak menyadari bahwa krisis keuangan akan segera terjadi pada tahun 2008. Akibatnya, menimbulkan AS begitu banyak masalah. Pada akhirnya, tingkat persetujuannya hanya sekitar 20%, tapi dia tetap mengklaim mewakili kekuasaan rakyat, tapi menurut beberap analis ini sebenarnya adalah ejekan terhadap kekuasaan rakyat.

Zhang menceritakan, pada bulan Januari tahun ini, dia mengikuti Forum Davos yang diadakan di Swiss. Tema forum ini adalah membahas arsitektur inti tata kelola global di bawah globalisasi, atau arsitektur baru.

Namun dalam diskusi tersebut, seorang sarjana senior Amerika berpendapat bahwa struktur pemerintahan global yang baru masih perlu didasarkan pada demokrasi dan nilai-nilai demokrasi.

Ketika itu Zhang menyatakan setuju, tapi bagaimana mendefinisikan demokrasi adalah kuncinya. Mengenai topik yang kita bahas hari ini, Zhang katakan demokrasi haruslah demokrasi yang konsensusnya dicapai oleh komunitas internasional melalui diskusi dan negosiasi, dan bukan demokrasi ala Amerika. Pasalnya, presiden Amerika sendiri pun sangat tidak puas dengan demokrasi Amerika saat ini.

Sarjana ini mungkin tidak menyangka akan ada yang menanyakan pertanyaan ini, Dia balik pertanya, apakah ada bentuk demokrasi yang lain? Belakangan Zhang katakan bahwa Anda membutuhkan keberanian yang besar untuk mengatakan ini. Jika menurut Anda sistem demokrasi Amerika itu baik, gunakan saja sendiri. Dan tetap menggunakannya. Gunakan untuk keuntungan Anda sendiri. Jangan menyeret negara lain ke dalam air. Tiongkok pasti tidak akan menemani Anda untuk melakukannya.

Jadi apa yang telah dilakukan Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir? Dengan kata lain, Tiongkok telah mengeksplorasi pemerintahan rakyat Tiongkok sendiri, atau yang disebut demokrasi. Tiongkok telah memperkenalkan suatu bentuk demokrasi yang lain dari AS dan Barat.

Seperti sudah pernah disinggungnya sebelumnya di atas, yang disebut dengan demokrasi substantif, sehingga jika pandangan arus utama di Barat mendefinisikan demokrasi sebagai demokrasi prosedural atau demokrasi formal, maka mereka berpendapat bahwa sistem multi-partai dengan hak pilih universal hampir setara dengan demokrasi.

Lalu Tiongkok fokus pada eksplorasi demokrasi substantif, lalu mulai dari demokrasi substantif. Yang dimaksud dengan demokrasi substantif adalah tujuan, maksud dan hasil yang ingin dicapai oleh demokrasi.

Tiongkok mengeksplorasi demokrasi prosedural berdasarkan persyaratan tersebut, bukan sebaliknya. Itu sebabnya Deng Xiaoping mengatakan hal ini di awal reformasi dan keterbukaan. Dia mengatakan bahwa Tiongkok harus secara politik menciptakan demokrasi yang 'lebih tinggi dan praktis' daripada demokrasi di negara-negara kapitalis. Kedua kata sifat ini sangat penting.

Apa yang dimaksud dengan 'lebih tinggi dan praktis'? yaitu memiliki standar yang tinggi dan mampu mewakili kepentingan mayoritas masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Pada saat yang sama, hal ini dapat menghindari berbagai kelemahan yang terlihat jelas dalam demokrasi Barat saat ini, seperti pengaruh kekuatan modal yang berlebihan, pengaruh uang yang berlebihan, perhatian terhadap isu-isu populis, politik yang picik, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun