Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perbincangan Demokrasi Model Amerika-Barat dan Model Tiongkok

10 Februari 2024   09:50 Diperbarui: 10 Februari 2024   09:59 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: booktopia.com.au
Sumber: booktopia.com.au

Menurut pandangan analis Tiongkok ini adalah demokrasi formal. Demokrasi ini tidak ada hubungannya dengan demokrasi substantif. Bentuknya mungkin mencerminkan esensinya, bisa juga tidak.

Namun bentuknya tidak sama dengan substansi, jadi ini adalah titik awal yang logis untuk pembahasan kita tentang demokrasi saat ini. Namun jika kita membahas demokrasi dalam istilah yang sering dikatakan oleh orang Tiongkok: "kepemimpinan partai, rakyat sebagai penguasa negara, dan supremasi hukum", maka akan sulit bagi orang Barat untuk memahaminya. Demikian menurut  pandangan anailis Tiongkok.

Menghadapi dilema definisi ini, apakah ada cara bagi kita untuk mendiskusikan demokrasi dalam bahasa yang dapat dipahami baik oleh Tiongkok dan Barat? Sebenarnya menurut cendikiawan Zhang Weiei dari Tiogngkok caranya ada, dan dia sudah mencobanya.

Pada tahun 2016, Zhang pernah di Universitas Oxford untuk memberikan pidato tentang perbandingan demokrasi Tiongkok dan Barat. Dia merasa efeknya kurang baik. Dia dan Institut Penelitian Tiongkok, ciri khasnya adalah suka bersaing dengan kuat terhadap lawan dan menggunakan wacana Tiongkok yang telah mereka teliti. Hasil terbaru adalah pertandingan melawan lawan yang kuat. Bagaimana dengan umpan balik setelah pertandingan?

Mereka pikir ini adalah dialog yang sangat bermakna antara Tiongkok dan Barat. Jadi disini ingin memperkenalkan poin-poin utama berdasarkan pidato Zhang di Universitas Oxford dan beberapa perkembangan baru dalam beberapa tahun terakhir.

Apa yang Zhang katakan pada saat itu adalah yang ada sekarang di Tiongkok dan Barat, para sarjana Tiongkok dan Barat tidak dapat mencapai konsensus mengenai definisi demokrasi. Jadi bisakah menggunakan definisi sementara untuk membahas masalah dan memulai diskusi, yang dalam bahasa Inggris disebut 'working definition (definisi kerja)'?

Lalu ditanyakan oleh Zhang, bisakah kita meminjam kata-kata mendiang Presiden AS Lincoln yang terkenal yang mengatakan: Pemerintahan dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, tapi khusus "oleh rakyat untuk rakyat", Zhang ingin menambahkan sesuatu di sini, karena Lincoln ketika mengusulkan "pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat", apa yang dia katakan "rakyat" tidak termasuk orang kulit hitam, suku Indian, perempuan, atau orang Tionghoa yang ada di Amerika ketika itu.

Pasalnya, AS juga mengesahkan Chinese Exclusion Act/UU Pengecualian orang Tionghoa pada tahun 1882 untuk merampas hak-hak dasar orang Tionghoa. Tentu saja menurut Zhang itu tidak mengecualikan atau menghalangi, untuk sementara jika akan menggunakan ungkapan Lincoln untuk membahas masalah demokrasi. Lalu mari kita lihat bagaimana kinerja Tiongkok dan AS dalam ketiga aspek tersebut?

Sebagai perbandingan, Zhang memilih AS karena Amerika paling suka menjual demokrasi kepada dunia. Oleh karena itu, untuk membahas masalah ini kita harus langsung menggunakan AS sebagai acuan untuk membandingkan satu sama lain. Menurutnya kini Tiongkok juga sudah mencapai titik dimana memang bisa dibandingkan dengan AS.

Jadi mari kita bandingkan ketiga aspek tersebut, dengan mulai dengan "untuk rakyat/for the people", atau bisa diterjemahkan lebih lugas "melakukan sesuatu untuk rakyat". Meskipun model Tiongkok mungkin tidak sempurna, tapi sebuah keajaiban ekonomi yang sangat besar terjadi di Tiongkok, mereka telah berhasil mengentaskan 740 juta orang keluar dari kemiskinan dalam 40 tahun terakhir. Tiongkok telah menciptakan kelas menengah terbesar di dunia, dan standar hidup sebagian besar masyarakat Tiongkok telah mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun